AKSI GMIT BAGI KORBAN KEKERASAN ANAK DI SABU

KUPANG, www.sinodegmit.or.id, Sehari pasca tragedi kemanusiaan yang menimpa tujuh orang anak di Sabu, Rabu, 14/12 Majelis Sinode GMIT mengutus tiga orang pendeta ke Sabu dalam rangka membangun koordinasi dengan seluruh pendeta dan stickholder guna melakukan langkah-langkah antisipatif mencegah meluasnya aksi kekerasan balasan serta melakukan upaya pemulihan trauma bagi para korban. Tiga pendeta yang diutus adalah  Pdt. Ina Bara Pa dari UPP tanggap bencana, Pdt. Bobie Mangngi dari UPP PAR dan Pdt. Emy Sahertian dari UPP hukum, advokasi dan perdamaian.

Melalui sambungan telepon Pdt. Ina Bara Pa, melaporkan hasil kunjungan mereka yakni bertemu para pendeta dan Ketua Majelis Klasis (KMK), pimpinan umat beragama, Danrem, Kapolda dan Gubernur membahas strategi pemulihan dan keamanan pasca kejadian. Selain itu mereka juga menemui dan memberi bantuan diakonia kepada keluarga dan anak-anak yang menjadi korban pembacokan. Tujuh orang anak yang menjadi korban telah dipulangkan ke rumah masing-masing, namun trauma akibat kejadian tersebut masih menghantui para korban.

Hal lain yang dilakukan, kata Pdt. Emy Sahertian adalah rekonsiliasi sosial melalui kunjungan kepada para pendatang yang rumah dan tempat usahanya menjadi korban perusakan. Dalam kunjungan tersebut, pihak gereja memberi santunan berupa uang tetapi juga memastikan dan menjamin keamanan pasca peristiwa kekerasan tersebut dan berharap para pendatang terutama kaum muslim bersama-sama umat kristen memperkuat relasi guna mencegah isu-isu yang bersifat adu domba. Selain itu para pendeta juga dibekali dengan pelatihan analisis konflik sederhana yang bertujuan memperlengkapi mereka dalam memilah setiap informasi yang beredar luas di masyarakat maupun media sosial.

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *