Mupel GPIB Jakarta Selatan Kunjungi GMIT

Foto: rombongan presbiter Mupel GPIB Jaksel dan Tim Tanggap Siklon Seroja MS GMIT

KUPANG, www.sinodegmit.or.id, Sebanyak 16 orang presbiter terdiri dari pendeta, penatua, diaken dari Musyawarah Pelayanan (Mupel) Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB) Jakarta Selatan mengunjungi GMIT.

Rombongan yang dipimpin Pdt. Abraham Ferdinandus, Ketua Mupel Jakarta Selatan, tiba di Kupang, Kamis pagi, (25/11).  Sore harinya mereka bertemu pimpinan Majelis Sinode (MS) GMIT bersama Tim Tanggap Bencana Siklon Seroja di Kantor MS GMIT. Sebelumnya mereka bertemu Gubernur NTT, Viktor Laiskodat, yang merupakan anggota Jemaat GPIB Kharisma Tanah Kusir.  

Pdt. Marthinus Tetelepta, Ketua 1 Mupel GPIB Jakarta Selatan dalam pertemuan ini mengutarakan bahwa kunjungan ini merupakan tanda kasih dan persaudaraan mereka atas bencana Siklon Seroja yang menimpa NTT khususnya GMIT.

Ketika terjadi bencana pada awal April, kata Pdt. Tetelepta, mereka rindu bertemu dan ingin berbagi kasih dengan saudara-saudara di GMIT namun terhalang oleh eskalasi pandemi Covid-19 di Jakarta sepanjang bulan-bulan sebelum ini.

“Kami adalah bagian yang tidak terpisahkan dari saudara-saudara yang mengalami Seroja di GMIT. Waktu itu kami mau datang bukan karena mau bawa sesuatu tapi terutama kami mau ikut merasakan apa yang dialami saudara-saudara kami di Timor, namun tertunda karena pandemi.”

Mewakili 10 Jemaat di Mupel Jakarta Selatan, Pdt. Tetelepta menyampaikan terima kasih atas penerimaan yang hangat dan juga kesempatan untuk belajar dari pengalaman dan karya-karya pelayanan GMIT dalam merespon bencana.

Ia berharap kunjungan ini tidak bersifat insidentil saja tetapi terutama bagaimana membangun karya pelayanan berkelanjutan yang lebih luas dan intens antara GPIB dan GMIT.

Usai penyampaian pesan kesan oleh Pdt. Tetelepta, dilanjutkan dengan penyerahan bantuan diakonia bencana Seroja senilai 75 Juta Rupiah oleh bendahara GPIB Mupel Jakarta Selatan, Penatua John Rompas kepada Pdt. Mery Kolimon yang didampingi bendahara Tim Tanggap Bencana Siklon Seroja MS GMIT Pdt. Lucia Billik.

Foto: Ramah tamah di Aula Kantor MS GMIT

Ketua MS GMIT menyampaikan terima kasih yang tulus atas kehadiran sekaligus bantuan dari semua jemaat GPIB khususnya Mupel Jakarta Selatan yang telah menyatakan rasa persaudaraan dan solidaritas dengan saudara-saudara seiman di GMIT.

Pada kesempatan ini Pdt. Mery yang juga Ketua Tim Tanggap Bencana Siklon Seroja menyampaikan penjelasan mengenai upaya-upaya yang telah dilakukan GMIT dalam menangani bencana Seroja selama maupun pasca tanggap darurat.

Menurutnya peringatan BMKG mengenai bencana hidrometeorologis yang diprediksi lebih sering terjadi di NTT mendorong GMIT untuk tidak berhenti pada distribusi sembako di masa tanggap darurat saja melainkan dilanjutkan dengan program strategis lainnya yakni edukasi, rehabilitasi dan rekonstruksi sehingga jemaat-jemaat lebih siap dan tangguh menghadapi bencana.

Upaya-upaya strategis tersebut antara lain melakukan beragam pelatihan seperti; menejemen posko dan pengurangan risiko bencana, dukungan psikologi awal, pemberdayaan ekonomi, pelatihan tukang sekaligus pembangunan rumah pastori dan gedung gereja contoh ramah alam dan tahan bencana.

Rombongan presbiter antara lain: Pdt. Abraham Ferdinandus dan istri Ibu Lussy (Jemaat Efata Blok M), Pdt. Nova Linda Manahampy (Jemaat Ekklesia), Pdt. Pdt. Sandra Sormin-Sihasale (Jemaat Ekklesia), Pdt. Herman Piterz, Pdt. Devi Bawole Dantji (Jemaat Sumber Kasih), Pdt. Herlin Kunu (Jemaat Setia Budi), Pdt. Marthinus Tetelepta dan istri Ibu Margaret Tetelepta, (GPIB Kharisma) Pdt. Melkianus Nguru dan istri Pdt. Amperyiana Nguru, (Jemaat Gideon), Pdt. Simon Hans Raprap (Jemaat Markus), Prof. John FoEh dan istri Ibu Rita (Jemaat Kharisma), Pnt. John Rompas (Jemaat Markus), Dkn. Batseba Latuperisa dan Dkn. Yohanes Kasto.

Pada hari Minggu kemarin (28/11), para pendeta GPIB ini memimpin kebaktian perayaan Advent pertama di beberapa jemaat di Kota Kupang. Rombongan akan kembali ke Jakarta pada Selasa besok (30/11). ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *