Rayakan Pentakosta, Jemaat GMIT Sonhalan Gelar Pameran Hulu Hasil

Sonhalan-TTS, www.sinodegmit.or.id, Kebaktian Pentakosta kedua pada umumnya sepi dari kehadiran anggota jemaat. Namun, di jemaat GMIT Sonhalan- Niki-Niki, suasananya terbalik. Ribuan jemaat bersukacita menghadiri kebaktian. Ada apa?

Wakil Ketua Majelis Jemaat setempat, Pdt. Arthasasta Nifu, S.Th menjelaskan sejak tahun 1978 jemaat ini memperingati hari Pentakosta kedua sebagai perayaan syukur hulu hasil (bhs. Timor: klei fua’ tulu), seperti halnya umat Israel merayakan Pentakosta dalam Perjanjian Lama.

“Perayaan syukur hulu hasil seperti hari ini sudah berlangsung dari tahun 1978. Tiap rayon mengumpulkan hulu hasilnya di stand masing-masing untuk pameran dan setelah dinilai oleh tim juri barulah dijual. Hasil penjualan dipakai untuk mendukung pembangunan fisik dan kebutuhan pelayanan lainnya,” ujar Pdt. Artha.

Sehari sebelumnya masing-masing rayon sibuk membuat stand pameran di dalam ruang kebaktian, lalu mengisinya dengan aneka persembahan jemaat seperti: jagung, kelapa, pisang, ubi, labu, kacang-kacangan, sayuran, jeruk, sirih, pinang, ayam, kerajinan tangan, panganan lokal berupa aneka kue, kuliner daging  dan sebagainya. Semua ditata dengan rapi dan apik.

Oma Un Jonae dari rayon satu yang mengaku tahun lalu rayonnya meraih juara 2 menghiasi stand mereka dengan aneka sayuran hijau di dalam pot dan batang bambu.

“Saya bawa sayuran segar. Ini sayuran bergizi hasil kebun kami di rumah. Tahun ini kami bawa persembahan sayur kol, petsai, seledri dan cabe besar,” ujarnya semangat.

Senin, (21/5), pukul 09:00 pagi, ribuan jemaat sudah berkumpul mengenakan busana adat lantaran berkenaan juga dengan perayaan bulan bahasa dan budaya GMIT yang jatuh pada bulan Mei. Mereka tampak antusias karena kebaktian Pentakosta akan dihadiri oleh Pdt. Dr. Mery Kolimon, Ketua Majelis Sinode GMIT dan Ketua Klasis Amanuban Tengah Utara Pdt. Selvina Telnoni-Tahun.

Usai penyambutan dilanjutkan dengan kebaktian yang dipimpin Pdt. Nicolas Lumba Kaana, M.Th, Sekretaris bidang UPP Teologi Majelis Sinode GMIT. Dalam khotbahnya, ia mengajak jemaat untuk memelihara dan merawat alam sebagai ucapan syukur kepada Allah Pencipta.

Penegasan untuk memelihara dan merawat alam juga disinggung oleh Ketua MS GMIT saat menyampaikan suara gembala.

“Isu tentang lingkungan hidup perlu menjadi perhatian kita. Kita mesti bertanya apa tangungjawab kita terhadap alam. Gereja mesti berdiri dan bersuara untuk alam yang tidak bisa bersuara.”

Usai kebaktian panitia meminta Pdt. Mery menjadi salah satu tim juri untuk menilai 18 stan pameran yang diikuti oleh 16 rayon ditambah kategorial PAR (Pelayan Anak dan Remaja) dan PPA (Pusat Pengembangan Anak).***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *