Sensus Jemaat, MS GMIT Gandeng BPS

KUPANG,www.sinodegmit.or.id, Dalam rangka menyukseskan Sensus Jemaat GMIT, Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Sinode (BP4S) GMIT bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) provinsi NTT.  170 orang vikaris GMIT turut dilibatkan sebagai enumerator.

Bimbingan teknis pelaksanaan sensus telah dilaksanakan pada Rabu, (7/3) di gedung kebaktian Jemaat GMIT Kota Kupang. Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Sekretaris MS GMIT, Pdt. Marselintje Ay-Toeselak.

“Sebelum memasuki Sidang Sinode 2019, GMIT mesti memiliki data yang akurat melalui sensus jemaat. Kita bekerja sama dengan BPS dengan melibatkan teman-teman vikaris guna menghasilkan data yang akuntabel mengenai pertumbuhan dan pengembangan pelayanan GMIT.”

Pdt. Marselintje mengatakan data yang dihasilkan itu akan menolong GMIT dalam rangka menilai program pelayanan yang berbasis indikator input, outputdan outcome.Manfaat lainnya adalah GMIT dapat mengetahui potensi yang dimiliki guna pengembangan pelayanan.

Secara historis kata Kepala Seksi Statistik Kependudukan BPS NTT, Angela Regina Wea, M.Si, sensus telah ada pada zaman kuno. Bahkan dalam sejarah Alkitab sensus disebut dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru untuk kepentingan perang, pajak dan distribusi pangan. Namun di zaman modern sensus dimaksudkan untuk memperoleh informasi akurat mengenai jumlah dan karakteristik penduduk.

Kepada para vikaris, Angela memfasilitasi  pemahaman bersama instrumen yang digunakan dalam format data base dan teknik pengisiannya.

Tujuan dari Sensus Jemaat GMIT tahun 2018 ini menurut Ketua BP4S, Pdt. Yuda Hawu Haba adalah GMIT memiliki data base yang akurat mengenai jumlah anggota GMIT dan instrumen pelayanan lainnya berupa: jumlah jemaat (gedung gereja), sekolah, presbiter, jenis pekerjaan dan lain-lain.

“Untuk jangka panjang, GMIT akan bangun MoU (Memorandum of Understanding/nota kesepahaman, red.) dengan BPS sehingga instrumen yang belum tercakup dalam format sensus GMIT saat ini dilengkapi dan disertakan dalam Sensus Penduduk 2020 mendatang,” jelas Pdt. Yuda ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *