Mingggu 16 Juni 2013, Jemaat EbenHaezar Kota kupang mengadakan kebaktian emeritasi salah seorang pelayan jemaat yang telah bersama bersama-sama selama delapan tahun terkhir. Pdt. Aplonia Selfina Mariana Mbau-Lidda mengakhiri masa pelayanannya selama 35 tahun di GMIT. Kebaktian ini sekaligus dirangkaikan dengan perhadapan pendeta yang akan melayani di Jemaat itu yaitu Pdt. Slamon Agustinus Bees, S.Th
Yang unik di sini ialah kebaktian ini dipimpin oleh enam orang pendeta yang secara bergantian membawakan liturgi kebaktian. Yaitu Pdt. Enrieke Th. D. Telnoni-Funay, Pdt. La-azar D. F. De Haan, Pdt. Robert St. Litelnoni, Pdt. Aplonia S. M. Mbau-Lidda, Pdt. Hendrick R. Fanggidae dan Pdt. Salmon A. Bees. Selain itu hadir pula yang mewakili walikota Kupang, Wakil Ketuadan Wakil Sekretaris MS Sinode GMIT serta beberapa orang pendeta khususnya pendeta dari Klasis Kota Kupang.
Dalam Khotbahnya Pdt. De Haan menyampaikan bahwa pelayanan kepada Tuhan tidak ada yang mulus. Namun yang perlu diingat adalah keluar masuk seorang hamba Tuhan berada dalam lindungan tangan Tuhan.” Penyertaan Tuhan tidak akan berhenti seiring selesainya tugas Mama Mea” demikian sapaan akrab Pdt.Mbau-Lidda”melainkan akan terus berlanjut sepanjang usia kehidupan”. “Demikian juga dengan Pdt. Bees, Semua permulaan memang sulit, tapi dalam tangan Tuhan semuanya dapat dilalui”. pesan beliau di akhir khotbahnya.
Di akhir kebaktian Wakil Ketua MS GMIT, Pdt. Walmintje Kameli-Maleng mengucapkan banyak terimakasih atas pelayanan Pdt. Mbau-Lidda di ladang pelayanan GMIT. “Nama ibu tidak hanya terpatrih dalam hati kami semua tetapi jejak-jejak kaki ibu tidak pernah terhapus, jerih lelah pelayanan ibutelah melahirkan aplonia-aplonia baru. Terbukti dengan banyaknya jumlah vikaris perempuan yang turun ke jemaat pada tahun ini.” ucap beliau.
Acara dilanjutkan dengan penyerahan cendera mata dari jemaat kepada Pdt. Mbau-Lidda dan sebaliknya. Seluruh rangkaian acara semakin berkesan dengan pijian-pujian indah dari paduan suara dan solo yang ikut dalam kebaktian. (imel)