Tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah. (I Petrus 3:4)
Perbedaan selalu membuka peluang terjadinya konflik. Oleh karena itu kebanyakan orang menginginkan berada bersama orang dengan nilai yang sama, cara pandang dan cara berpikir yang sama. Kalau bisa hidup di lingkungan orang-orang yang segolongan entah sama golongan agama, sosial, ekonomi dan lainnya. Bahkan dibuat juga penggolongan berdasarkan keadaan fisik. Padahal perbedaan itu yang membuat hidup lebih hidup. Perbedaan dijadikan Tuhan dengan tujuan memperkaya hidup dan memperindah bumi.
Bagaimanapun manusia tidak ada yang sama persis. Pasti ada perbedaannya dan itu ditetapkan Allah supaya manusia saling melengkapi dan belajar menerima satu dengan yang lain.
Ada berita yang menarik tentang Allah menciptakan manusia berbeda. Dua orang bayi yakni Kaydon dan Layton Richardson, memiliki orang tua yang sama. Mereka lahir pada tanggal yang sama, dari rahim yang sama namun ras yang berbeda. Hasilnya adalah yang satu kulit putih dan beramput lurus pirang, sementara yang satu lagi kulitnya hitam dan berambut hitam keriting. Mereka kembar tapi bukan sekedar tak mirip. Mereka benar-benar berbeda secara fisik.
Allah yang membentuk mereka sejak semula dan merancang mereka dari rahim ibu mereka, dan dengan sengaja Allah membentuk fisik yang berbeda. Ini adalah contoh bahwa perbedaan itu dijadikan oleh Allah. Kalau Allah yang menjadikan maka semua manusia itu sama di mata-Nya. Tak ada yang lebih istimewa dan tak ada pula yang tidak istimewa. Semua sama dan berharga di mata Allah.
Berhentilah merasa dirimu lebih baik dari orang lain di sekitarmu karena mengira memiliki sesuatu yang lebih lalu mulai memandang rendah sesama. Juga tidak ada alasan untuk rendah diri karena keadaan fisikmu, atau karena mengira engkau bodoh, atau karena kemiskinanmu, sebab Tuhan sendiri yang membentukmu berbeda. Apa adanya dirimu, engkau tetap berharga di mata Allah. Lagi pula siapa yang berani untuk menempatkan diri sebagai makluk sempurna, tanpa kekurangan, sehingga boleh memandang rendah orang lain?
Keadaan fisik manusia hanyalah kulit pembungkus belaka. Itu sama sekali bukan sumber kecantikan atau kegagahan. Manusia tidak bisa diukur nilai dan harganya karena keadaan fisik. Kecerdasan maupun kebodohan juga tergantung pada bidang ilmu. Bisa jadi anda seorang profesor matematika tapi tidak memahami seni. Artinya kecerdasan tergantung bidang yang ditekuni. Maka berhati-hatilah untuk merendahkan orang lain karena sepotong kemampuan yang saudara miliki.
Harga manusia di mata Allah bergantung pada hati manusia yang penuh kebaikan dan iman. Itulah yang membedakan manusia di mata Allah. Mereka yang hatinya penuh kasih kepada Allah dan sesama, mendapatkan tempat istimewa di hati Allah. Maka berhati-hatilah jaga hati. (LM)
Wise Words : Kedangkalan manusia dapat dinilai dari kecenderungannya untuk melihat perbedaan sebagai ancaman