Buruk Juga Ok – 2 Korintus 12:1-10

Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri (II Korintus  12:7).

Di Hollywood, ada penghargaan bidang perfilman, yaitu Piala Oscar untuk menghargai kinerja terbaik, ada pula piala Razzie untuk pekerja film terburuk. Pada Maret 2010, Sandra Bullock menjadi aktris pertama yang mendapatkan kedua piala itu pada tahun yang sama. Ia memperoleh Razzie sebagai aktris terburuk karena penampilannya di film All About Steve, lalu meraih Oscar sebagai aktris terbaik untuk perannya di The Blind Side. Sandra memajang kedua piala itu di rak yang sama di rumahnya. Ia menganggap piala Razzie sebagai penetral yang hebat. “Piala itu mengingatkan saya agar tidak membusungkan dada menyombongkan diri.”

Tentu saja keberhasilan patut dirayakan dan dibanggakan akan tetapi akan menjadi bahaya apabila orang sombong dengan pencapaiannya. Hal yang patut diwaspadai adalah jarak antara bangga dan sombong sangat dekat. Ada kalanya orang bangga dengan pencapaiannya lalu membuat kesaksian tapi akan dinilai sombong. Ini soal karena orang sombong tidak punya tempat dalam kerajaan Bapa. Maka obat mujarab untuk menetralkan hati agar tetap berbangga tanpa menjadi sombong adalah kesadaran bahwa kita juga pernah gagal dan bisa membuat kesalahan.

Sandra Bullock berhasil menjaga untuk tidak menjadi sombong dengan memajang oscar dan razzie bersebelahan. Hal yang sama mesti kita lakukan. Menjaga hati untuk boleh bangga dan bersyukur tanpa menjadi sombong dapat dilakukan dengan senantiasa mengingat bahwa pencapaian kita hanya karena Tuhan semata. Tanpa Tuhan campur tangan maka kita tidak akan mendapatkan apapun. Ini menolong kita untuk mengangkat syukur kepada Tuhan.

Sahabat Kristus, dalam kehidupan beriman juga orang dapat mudah jatuh pada kesombongan. Hanya karena merasa punya nilai rohani lebih lalu orang menjadi sombong rohani. Karena merasa melakukan pelayanan yang lebih maka orang memandang rendah sesamanya. Tuhan sendiri menyiapkan kegagalan dan ketidakmampuan bagi kita supaya kita selalu ingat untuk tidak sombong.

Paulus juga rasul dengan hasil kerja yang besar. Ia penuh dengan kuasa Tuhan tapi ada duri di dalam dagingnya. Kesadaran akan kekurangannya membuat ia selalu ingat bahwa Tuhan berkuasa dan Tuhan yang patut disembah dan diagungkan dan bukan diri seorang manusia yang merasa hebat. Sekalipun Paulus memang orang yang hebat tapi kelemahan dirinya membuatnya tetap sadar bahwa Tuhan yang hebat.

Hidup kita ada keberhasilan tapi juga kegagalan, ada kekuatan tapi ada juga kelemahan. Ada kesempurnaan tapi juga ada duri yang terus mengganggu. Tuhan mengizinkannya untuk mengingatkan kita akan kemanusiaan dan kebutuhan kita akan anugerah-Nya. Seperti Paulus, kita dapat belajar menerimanya secara rela dan lapang dada. Seperti Paulus, ia menerima anugrah baik dan buruk sebagai paket yang melengkapi dirinya. (LM)

Wise Words : Semua nilai tergantung cara pandang. Dia yang berbahagia adalah dia yang melihat dari sudut positif. Ia akan menemukan bahwa semuanya baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *