SS GMIT XXXIII – sinodegmit.or.id – Sebagai tanda penerimaan terhadap hamba-hamba Allah yang telah dan akan memimpin Gereja Masehi Injili di Timor maka Maneleo Inahuk Rote melaksanakan pengukuhan dan upacara penerimaan adat Rote kepada Ketua Sinode MS Periode 2011-2015, Pdt. Robert St. Litelnoni dan Ketua Majelis Sinode Periode 2015-2019, Pdt. Merry Kolimon.
Upacara pengukuhan dan penerimaan adat yang dilakukan Maneleo Inahuk, Bupati Rote Ndao, Drs. Lens Haning, ditandai dengan pemakaian busana adat tradisional Rote Ndao, penyerahan lentera dan alkitab.
Bupati Ndao saat penyerahan mengatakan bahwa dari tanah Rote, injill diletakkan oleh 4 orang maneleo maka dari Rote, lentera kebenaran akan dibawa ke seluruh pelosok. “Kami bangga karena dari Rote, Injil dikenal pertama kali maka dari tanah ini juga, 4 orang maneleo yang telah meletakkan dasar injil menyatakan dukungan kepada para pemimpin gereja,” seru Lans Haning.
Prosesi pengukuhan adat juga dilakukan terhadap seluruh Majelis Sinode Periode 2011-2015 dan seluruh Majelis Sinode terpilih untuk periode 2015-2019.
Menyambut akan pengukuhan adat yang diterima dan penutupan sidang, Pdt. Robert Litelnoni menyatakan terima kasih dan rasa bangganya atas apa yang dilakukan oleh jemaat-jemaat di Rote Ndao dan Pemerintah Daerah yang telah memberi yang terbaik bagi penyelenggaraan sidang hingga selesai. “Banyak pihak yang telah bekerja dan mensukseskan persidangan ini. Mereka adalah tangan Tuhan yang terulur untuk kebaikan Gereja Masehi Injili di Timor,” kata Pdt. Robert.
Lebih jauh Pdt. Robert mengatakan bahwa Majelis Sinode Periode 2011-2015 mungkin dinilai tidak melakukan apa-apa namun ada hal berarti yang telah dikerjakan. “Apa yang kami lakukan seumpama satu titik dalam garis perjalanan pelayanan yang panjang. Namun titik-titik itu kalaumdigabungkan akan menjadi garis panjang yang menentukan perjalanan pelayanan yang utuh,” katanya. Ia juga mengingatkan tentang keberadaan Ketua-ketua Majelis Klasis yang semuanya baru menjabat selama satu periode agar dapat melanjutkan jabatan pelayanan yang dipercayakan kepada mereka. “Periode sebelumnya adalah KPWK dan sekarang semua KMK baru satu periode. Ada yang bertanya dan saya jawab silahkan berproses bagi kebaikan Gereja Majelis Sinode GMIT,” lanjut Pdt. Robert.
Sementara Pdt. Mery Kolimon menyatakan rasa syukur atas proses yang dilakukan oleh GMIT. “Di Rote ada 4 orangtua yang membawa dan meletakkan injil Yesus Kristus. Dan sekarang dari Rote 4 orang srikandi terpilih untuk memimpin Gereja Masehi Injili di Timor. Ini adalah kebanggaan bagi kami dan kami membutuhkan semua saudara laki-laki untuk bersama menatalayani pekerjaan pelayanan,” kata Pdt. Mery.
Pada kesempatan itu juga diluncurkan buku ‘Perempuan-Perempuan Garis Depan’.
Prosesi penutupan persidangan diakhiri dengan tarian massal Rote dan Alor. Leny M.