KUPANG, www.sinodegmit.or.id, Berawal dari keprihatinan pada masyarakat pedesaan yang miskin dan terbelakang dalam berbagai aspek, terutama di wilayah-wilayah mayoritas Kristen, Gereja Yesus Kristus (GKY) Mangga Besar Jakarta, akan menyelenggarakan pelatihan tata kelola sumber daya pertanian masyarakat desa yang melibatkan para pendeta dari berbagai denominasi di Soe-TTS. Progam yang dinamai PPMT (Pusat Pelatihan Misi Terpadu) itu rencananya dilaksanakan pada 16 Januari 2017. Hal ini disampaikan oleh Pdt. Johari Johanis pada pertemuan dengan ketua majelis sinode GMIT Pdt. Dr. Mery L. Y. Kolimon, Selasa 18 Oktober 2016 di kantor sinode GMIT.
Sebagai salah satu gereja mitra GMIT, GKY Mangga Besar memberi jatah 30 orang pendeta GMIT untuk ikut dalam program yang akan berlangsung selama 40 hari di kantor PPMT desa Benlutu So’e. Program pelatihan itu mencakup pelatihan Pertumbuhan Rohani dan Karakter, Pelatihan Keterampilan Pertanian, Perikanan, Peternakan dan kewirausahaan yang terpadu.
Khusus untuk pelatihan keterampilan Pertanian, materinya meliputi: agri bisnis pertanian organik terpadu, pembuatan pestisida organik, pembuatan pupuk organic cair dan padat, budidaya jamur tiram, singkong gajah, cacing, ternak unggas, ternak ruminansia, ternak babi, perikanan (lele, patin, nila, mujair dll.), teknik perkolaman, ilmu gizi dan kesehatan masyarakat.
Pelatihan itu dibawah bimbingan 4 guru besar yakni: Prof. Dr. Chandra wijaya(Universitas ternama di Indonesia) dengan materi Kewirausahaan, Prof. Dr. Ristono, penemu varietas singkong gajah (Universitas Mulawarman), Prof. Dr. Ir. Pollung Siagian (Institut Pertanian Bogor) ahli ternak babi dan kuda, Dr. Ir. Kartiarso (Institut Pertanian Bogor) ahli nutrisi ternak, dll. Selain itu, setelah pelatihan para peserta akan dibekali dengan bantuan berupa penyediaan bibit unggul, pupuk organik, pakan ternak, visitasi dan pendampingan dan bantuan modal.
