Hanya Sedetik – Kolose 4:1-6

Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur. (Kolose  4:2)

Jarak waktu antara hidup dan mati terkadang hanya sedetik saja. Hanya terlambat sedetik, nyawa manusia dapat melayang. Kalimat ini banyak kali didapatkan oleh pasien pada saat detik-detik terakhir baru ditolong oleh dokter. Tidak butuh waktu lama untuk berpindah dari tubuh yang hidup menjadi tubuh yang mati. Hanya sedetik saja kematian dapat menjemput dan menghancurkan hati mereka yang ditinggalkan.

Saudaraku, berefleksi tentang perpindahan dari keadaan hidup menjadi mati, tawa menjadi tangis, sehat menjadi sakit dan itu berlangsung dalam proses yang cepat, tanpa diprediksi atau disangka sama sekali membuat kita mesti menjadi orang yang terus berjaga-jaga.

Firman Tuhan menegaskan bagi kita untuk berjaga-jaga senantiasa karena kita tidak tahu kapan waktu Tuhan. Manusia hanya dapat mengira-ngira saja tanpa ada kepastian sama sekali sebab semuanya bergantung pada penetapan Tuhan. Berjaga-jaga senantiasa, entah waktunya baik atau tidak menurut kita dilakukan dengan sikap bersiap menerima apapun juga penetapan Tuhan bagi kita. Dalam hal ini, berharaplah selalu untuk hal yang baik tapi luaskan hati untuk menerima apapun juga pemberian Tuhan.

Datangnya bencana, duka, penderitaan bisa terjadi dalam hitungan detik adalah baik bagi manusia supaya mengerti bahwa seberapapun ia merencanakan dan menjaga hidupnya namun ia tidak bisa mengontrol segala sesuatu supaya berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.

Hal yang pasti dalam menjalani realitas hidup yang penuh kejutan, entah menyukakan atau mendukakan, yakni Tuhan adalah Allah yang setia. Ia telah mempersiapkan segala sesuatu sebelum kita menghadapi apa yang akan Ia berikan. Ia juga akan menolong serta memampukan kita menghadapi apapun juga. Jadi setiap orang yang didapati kepayahan menghadapi persoalan adalah mereka yang membutakan hati untuk melihat tanda pertolongan Tuhan.

Tidak pernah Tuhan tidak tolong saat menghadapi masalah. Yang terjadi adalah kita terlalu keras kepala dan manja sehingga tidak mau lihat pertolongan Tuhan yang begitu indah.

Wise Words : Hidup bukan ditentukan oleh lamanya tapi maknanya. (LM)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *