MERAWAT ALAM SEBAGAI RUMAH KEHIDUPAN – KATA PENGANTAR BULAN LINGKUNGAN

Kita baru saja melewati Bulan Oktober, saat kita merayakan kasih Allah bagi keluarga-keluarga kita dan menghayati makna hidup berkeluarga dalam susah dan senang. Dalam perspektif yang lebih luas, kita perlu meresapi bahwa anggota keluarga/rumah tangga Allah melintasi batasan anggota keluarga kita, melintasi batasan anggota gereja kita, bukan pula hanya terbatas pada species manusia. Anggota keluarga/rumah tangga Allah meliputi segenap semesta. Dalam bulan Nopember ini, sebagai GMIT, kita akan merefleksikan makna lingkungan hidup sebagai suatu bagian dari rumah tangga/keluarga Allah yang utuh.

Tema Bulan Lingkungan kita tahun ini adalah: “Bertolong-tolongan Merawat Alam sebagai Rumah Kehidupan”. Tema ini terkait dengan sub tema pelayanan GMIT tahun ini yang memanggil kita untuk bertolong-tolongan menanggung beban dan merayakan sukacita hidup dan pelayanan. Khusus dalam Bulan Lingkungan ini, panggilan untuk bertolong-tolongan kita arahkan pada sinergi teologis, liturgi, dan aksi bersama untuk merawat alam. Kita sadar benar bahwa kita sedang menghadapi kerusakan lingkungan hidup yang parah. Kerusakan itu juga turut diakibatkan oleh kesalahan dan keserakahan manusia. Sistem ekonomi kapitalisme, untuk menumpuk modal, tidak saja mengeksploitasi orang miskin, tetapi juga mengeksploitasi alam. Kita perlu kembali bersahabat dengan alam, sebab alam adalah rumah kehidupan kita.

Masyarakat adat, di kebanyakan suku di wilayah-wilayah pelayanan kita, memandang bumi sebagai rumah kehidupan. Kearifan lokal itu mengajarkan kita untuk menghormati alam sebagai rumah bersama kita, di mana Allah memberi kita hidup dan semua sumber daya yang kita butuhkan untuk kelangsungan hidup. Untuk tetap hidup kita perlu merawat bumi. Kualitas hidup manusia ditentukan oleh kualitas hidup bumi. Bumi menafkahi manusia, manusiapun perlu merawat bumi.

Sepanjang Bulan Lingkungan GMIT ini, sebelum kita merayakan Advent dan Natal nanti, kita akan berefleksi tentang isu sumber daya alam dan lingkungan hidup, isu air, isu tanah, dan isu laut. Kita berterima kasih kepada kawan-kawan UPP Teologi dan Pembekalan Anggota Jemaat, serta UPP Liturgi, Musik Gereja dan Pelayanan Fungsional yang memfasilitasi tersedianya Buku Khotbah dan Liturgi Bulan Lingkungan ini. Kami berharap melalui ibadah dan aksi kita, kita mengambil bagian dalam karya keselamatan Allah untuk pemulihan dan penyelamatan alam semesta.

Secara khusus pada Minggu Kedua, 13 Nopember 2016, kita akan berfokus pada isu menanam air. Menghadapi ancaman kekeringan yang terus berulang di pulau-pulau kita di NTT, kita perlu melakukan aksi iman untuk merawat tanah dan air. Kami mendorong jemaat-jemaat dan klasis-klasis GMIT untuk mempersiapkan semua hal yang dibutuhkan agar pada tanggal 13 Nopember nanti melakukan gerakan tanam air dengan cara membuat lubang-lubang jebakan air di halaman rumah gereja, halaman kantor klasis, kantor sinode, maupun di halaman rumah-rumah serta kebun-kebun anggota jemaat. Mari kita jadikan ini sebagai sebuah gerakan massal di GMIT, sebagai suatu upaya nyata untuk menghadapi ancaman kekeringan yang makin nyata. Untuk itu jemaat-jemaat dapat mencari informasi mengenai cara-cara menanam air melalui informasi di internet, termasuk di website GMIT (sinodegmit.or.id). Jemaat-jemaat juga dapat mencari informasi tentang menanam air di Fakultas Pertanian UKAW dan di Badan Pengurus Pemuda GMIT/CIS Timor.

Kami mengirimkan beberapa cetakan liturgi, khotbah, dan renungan Bulan Lingkungan ini ke klasis-klasis dan memohon kawan-kawan majelis klasis untuk meneruskannya ke jemaat-jemaat. Kami juga mengunggah liturgi, khotbah, dan renungan Bulan Lingkungan 2016 ini di website GMIT (sinodegmit.or.id). Kami menghimbau jemaat-jemaat yang memiliki akses ke internet untuk mencari bahan-bahan itu di situs tersebut.

Tuhan menguatkan kita, gereja-Nya, untuk menjadi tanda rahmat bagi kemanusiaan dan bagi semesta! Selamat menghayati Bulan Lingkungan GMIT.

Sabah, Malaysia, 6 Oktober 2016
Pdt. Dr. Mery Kolimon
Klik disini untuk download Materi ini dalam bentuk PDF.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *