SUARA GEMBALA PENAHBISAN PENDETA (Oleh: Pdt. Dr. Mery. L.Y. Kolimon)

SUARA GEMBALA PENAHBISAN PENDETA

(Pdt. Dr. Mery L.Y. Kolimon)

  • Yang kami kasihi bapak Walikota Kupang, ibu ketua majelis klasis kota Kupang, teman pendeta di jemaat Anugerah bersama semua majelis jemaat dan anggota jemaat Anugerah yang Tuhan Yesus kasihi, para pendeta pendamping, mama Pdt. Emr. Pifa Bire-Manuain yang telah memimpin kebaktian dan keluarga para pendeta yang ditahbis, Shalom.
  • Dalam suara gembala ini ini kami menyapa secara khusus, 8 sahabat, delapan saudari kami para pendeta yang baru ditahbiskan. yang berbahagia. Penahbisan hari ini menandai sebuah perjalanan yang sangat panjang bagi kedelapan saudari kami dalam memaknai panggilan pelayanan. Sukar susah telah dilalui.
  • Bergereja dalam konteks NTT yang terus bergumul dengan berbagai masalah kemanusiaan, masalah sosial, dan masalah lingkungan hidup, mendorong gereja untuk tidak hidup bagi dirinya sendiri.
  • Beberapa saat menjadi pimpinan gereja ini, dalam perjalanan ke klasis2 dan mengajak kawan2 melakukan analisis sosial dan refleksi teologis bersama, saya mendapati bahwa banyak kawan pendeta perempuan yang setia melayani di jemaat. Hal itu patut diberi apresiasi. Namun ada hal yang cukup menonjol, bahwa kebanyakn pendeta perempuan tidak cukup kuat dalam hal analisis sosial. Mungkin kita dibentuk dalam budaya patriarki yang menempatkan perempuan dalam urusan2 domestik keluarga, akibatnya ketika kita menjadi pelayan gereja, kita juga lebih berfokus melaksanakan urusan2 domestik gereja dan lalai membaca masyarakat dan tantangan2nya, agar mampu mengajak jemaat berteologi dan memberikan tanggapan eklesiologis dan aksi pastoral di ruang2 publik berhadapan dengan masalah2 seperti perdagangan orang, gizi buruk, angka kematian ibu dan bayi yang tinggi, kerusakan lingkungan hidup dan sebagainya.
  • Sebagai pendeta baru, janganlah terjebak dan memapankan diri dalam pelayanan2 rutin-verbalistik, tetapi kembangkanlah kreatifitas pelayanan bersama majelis jemaat. Doronglah suasana tim sekerja bersama dengan kawan2 majelis jemaat dan ajak jemaat serta majelis jemaat agar melalui upaya2 belajar bersama, mengidentifikasi tantangan2 dan peluang pelayanan yang memungkinkan gereja menjadi tanda rahmat bagi masyarakat dan alam di mana gereja hidup dan melayani.
  • Kedelapan pendeta akan ditempatkan di berbagai daerah di NTT: ada yang di pelosok2 daratan Timor, yang lain di Alor, dan Rote. Di manapun kalian di utus, pergilah dan bekerjalah sungguh2. Jangan menjadi pendeta week end.
  • Kami mohonkan dukungan suami, orang tua dan keluarga besar untuk ke-8 saudarai kami agar mereka dapat memberikan yang terbaik dari kependetaan mereka untuk jemaat dan masyarakat di mana mereka akan melayani.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *