KUPANG, www.sinodegmit.or.id, Dalam rangka memeriahkan perayaan Paskah 2018, Pengurus Pemuda Sinode GMIT menggelar lomba cipta baca puisi. Kegiatan ini diikuti oleh 40 peserta, yang terdiri dari 23 orang mendaftar sebagai pembaca dan 17 orang sisanya sebagai pencipta puisi.
Hal ini disampaikan ketua seksi lomba, Bugel Mauta, saat menyampaikan laporan panitia pada acara pembukaan yang berlangsung pada hari ini Jumat, (23/3) sekitar pukul 17:00 wita di Jemaat Kota Kupang.
Ketua Majelis Sinode GMIT, Pdt. Mery Kolimon saat membuka kegiatan ini mengatakan cipta baca puisi adalah sebuah cara mengartikulasikan perasaan manusia yang dalam sekaligus melintasi batas-batas agama.
“Orang-orang yang mencintai puisi adalah mereka yang mencintai kontemplasi. Dengan membaca dan menulis puisi kita mengartikulasikan pikiran dan perasaan kita secara indah. Orang seperti Chairil Anwar yang menulis puisi “Isa” memberi pesan bahwa puisi melintasi batas-batas agama dan tembok-tembok religiositas. Oleh karena ia menyatukan manusia sebagai ciptaan Allah.”
Selain mengapresiasi panitia yang menyelenggarakan kegiatan lomba yang edukativ ini, Ketua MS GMIT juga mengajak umat Kristen agar memaknai perayaan Paskah dengan sungguh-sungguh dan bukan sekadar hura-hura.
“Aktifitas apapun yang dibuat dalam rangka merawat persekutuan di setiap perayaan itu baik, tapi ingat gereja dipanggil tidak hanya untuk bersekutu tapi juga dipanggil untuk menjadi tanda berkat. Karena itu pelayanan tidak boleh berhenti hanya pada aspek persekutuan saja tetapi juga menyentuh aspek pembaharuan, pemulihan dan sebagainya.”
Sementara itu Ketua Pengurus Pemuda GMIT, David Natun dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang ikut mensukseskan seluruh rangkaian perayaan Paskah terutama kepada peserta dan para orang tua yang mendukung anak-anaknya berpartisipasi dalam lomba baca cipta puisi.
Dewan juri dalam kegiatan ini terdiri dari tiga orang yakni, Deky Seo, Jack Wabang dan Marten Boymau.***