Jemaat GMIT Klasis Lobalain Sambut Peluncuran Alkitab Bahasa Rote-Lole Dengan Pacuan Kuda

Lobalain-Rote, www.sinodegmit.or.id, Peluncuran Alkitab Perjanjian Baru (PB) bahasa Rote-Lole oleh Unit Bahasa dan Budaya (UBB) Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) disambut gembira warga Lobalain dengan prosesi pacuan kuda (bhs. Rote: Foti Hus) Senin, (10/6) pukul 15.00 Wita.

Kebaktian peluncuran diawali dengan iring-iringan pacuan kuda dari Gereja GMIT Lundaloe Soka menuju Bukit Hoabaluk, kampung Soka, desa Suelain. Puluhan kuda pacuan tersebut didandani aneka hiasan dekoratif untuk memeriahkan acara peluncuran. Bukit Hoabaluk dipilih sebagai tempat peluncuran untuk memperingati sejarah masuknya agama Kristen yang dibawa oleh Raja Lole, Ndi’i Hua, pada abad ke 18 yang bermula dari kampung ini.

Seribuan anggota jemaat berbusana adat bersama seluruh pendeta se-klasis Lobalain antusias mengikuti kebaktian peluncuran ini. Suasana kebaktian tampak meriah dengan penampilan nyanyian, tarian kebalai, drama, dan juga khotbah dalam bahasa Lole oleh Pdt. Beny Zakarias, Ketua Klasis Lobalain.

Kebaktian ini dihadiri pimpinan UBB GMIT, Mike Brooks, Konsultan Penerjemahan Prof. Dr. Charles Grimes, Prof. Dr. Barbara Grimes, David Jones utusan dari Gereja Amerika, Sekretaris MS GMIT, Pdt. Yusuf Nakmofa, Sekda Rote Ndao, Jonas Selly, dan pimpinan Forkompimda lainnya.

Pimpinan UBB GMIT, Mike Brooks dalam sambutannya mengatakan proses penerjemahan, editing, finishing, pencetakan hingga peluncuran membutuhkan waktu 15 tahun. Panjangnya waktu penerjemahan ini salah satunya disebabkan oleh wafatnya tiga dari tujuh orang anggota penerjemah.

Tujuh tim penerjemah dimaksud antara lain Albert Zacharias, Yohanis Zacharias, Semuel Kueain, Samuel Ndun (Alm.), Martinus Kuehuan (Alm.), Anderias Dillak (Alm.) dan Adika Balukh.

Konsultan penerjemahan, Prof. Charles Grimes menjelaskan bahwa metode penerjemahan Alkitab PB ini mengutamakan makna bahasa kekinian ketimbang bahasa sastra yang dipakai generasi tua. Langkah ini dimaksudkan agar pada 10-20 tahun mendatang generasi muda yang akan menggunakan alkitab ini masih bisa memahaminya dengan baik.

“Dalam terjemahan, sebisa mungkin bahasa sastra yang sulit dimengerti kami hindari dan mencari kata-kata yang akrab bagi generasi muda karena 10-20 tahun ke depan merekalah yang akan pakai alkitab ini,” ujar Charles.

Sementara itu Jonas Selly yang membacakan sambutan Bupati Rote Ndao berharap kehadiran Alkitab ini dapat memperkaya khasanah terjemahan Alkitab dalam bahasa Rote yang sudah ada sebelumnya sekaligus melestarikan bahasa daerah dan terutama menumbuhkan iman jemaat.

Dengan hadirnya Alkitab dalam bahasa Lole ini, Sekretaris MS GMIT mendorong para presbiter di Klasis Lobalain agar tekun mempelajari bahasa lokal dalam rangka mendekatkan jemaat kepada firman Tuhan.

Dalam rangka peluncuran ini UBB GMIT mencetak 2000 eksemplar Alkitab. Sebagaian dibagikan secara cuma-cuma kepada para pendeta, penatua dan jemaat-jemaat GMIT di Klasis Lobalain, sedangkan sisanya dijual dengan harga Rp. 45.000,- (Empat Puluh Lima Ribu Rupiah).

Fredik Balukh (75), mengaku sangat senang dengan hadirnya Alkitab ini karena menurutnya saat ini generasi muda cenderung memakai bahasa Indonesia dalam pelayanan di gereja maupun komunikasi sehari-hari.

“Dulu waktu masih penatua merangkap guru Injil saya berkhotbah pakai bahasa Lole, tetapi sekarang hampir-hampir saya tidak lihat lagi pendeta, penatua dan diaken pakai bahasa Lole dalam memberitakan Firman Tuhan. Kalau kondisi ini terus dibiarkan lama-lama bahasa ini bisa hilang. Jadi saya sangat junjung tinggi bahasa Lole. Sebagai kepala suku dan juga tokoh gereja saya dorong gereja-gereja untuk pakai Alkitab ini dalam ibadah-ibadah maupun di sekolah GMIT. Jangan hanya majelis jemaat yang pegang, dan boto-boto (bhs: Kupang, berbicara sendiri) tetapi sebaiknya setiap anggota jemaat harus beli dan baca,” kata Fredik.

Hingga 2019 ini UBB GMIT telah menerjemahkan Alkitab Perjanjian Baru secara lengkap ke dalam 3 bahasa di Rote, yakni, Ndao, Thie dan Lole serta beberapa kitab dalam bahasa Dengka, Rikou, Dela dan Termanu.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *