Majelis Sinode GMIT Sukses Selenggarakan Sidang Online

KUPANG, www.sinodegmit.or.id, Dampak pandemi virus Corona bagi pelayanan gereja mendesak Majelis Sinode (MS) GMIT menggelar persidangan online.

Persidangan MS GMIT ke-46 ini merupakan persidangan virtual pertama kali dalam sejarah GMIT. Urgensi persidangan ini adalah adanya kemendesakan akibat pandemi virus Corona sehingga diperlukan adaptasi program dan anggaran yang telah ditetapkan pada Persidangan MS GMIT ke-45, pada Pebruari lalu.

“Dasar persidangan ini kuat sekali. Tata gereja memberikan kita mandat untuk boleh bersidang sebagai Majelis Sinode lebih dari sekali setahun. Dalam situasi khusus karena pandemi, kita bersidang di tengah tahun. Ada urusan-urusan keuangan yang harus sungguh-sungguh kita perhatikan. Namun ingat gereja tidak boleh hanya sibuk dengan urusan uang. Dua hari ini, 1 dan 2 Juli 2020, mari kumpul hikmat bersama agar kita tetap menjadi gereja yang setia melaksanakan amanat kerasulan di tengah dunia yang sedang berubah ini,” ujar Pdt. Mery.

Lebih lanjut Ketua MS GMIT menjelaskan bahwa persidangan ini merupakan bagian dari cara gereja berteologi, memahami kehendak Tuhan di tengah bencana yang dihadapi dunia saat ini.

“Mari bersidang dalam kesadaran pandemi ini belum berakhir. Pandemi adalah medan di mana kita diutus untuk melayani… Pandemi tak lebih besar dari Napas Ilahi itu. Karena justeru semua ciptaan, segala kehidupan berasal dari Dia, termasuk virus Corona-19 mendapatkan hidup dan dayanya dari Allah. Gereja Masehi Injili di Timor, mari terus bersaksi. Jangan hilang harap, jangan putus asa. Napas Ilahi Allah bersama-Mu. Roh Kudus Tuhan menyertai kita dalam ziarah gereja,” ujar Pdt. Mery saat menyampaikan suara gembala, pada pembukaan sidang, Rabu, (1/7). (baca suara gembala lengkap di http://sinodegmit.or.id/suara-gembala-sidang-online-ms-gmit-xlvi-pdt-mery-kolimon/ … ).

Peserta persidangan sebanyak 102 orang terdiri dari Majelis Sinode, Ketua Majelis Klasis, BP2S dan UPP MS.

Untuk meminimalisir gangguan teknis seperti jaringan internet dan kendala penguasaan teknologi digital, panitia melakukan persiapan-persiapan berupa tutorial aplikasi Zoom bagi seluruh peserta.

Panitia juga menyiapkan platform biolink yang berisikan profil dan materi persidangan sehingga tidak ada bahan hard copy.

Dari aspek kebutuhan anggaran, persidangan online menghemat 86% dari total kebutuhan pada sidang konvensional.

“Sebagai wilayah kepulauan, kami di klasis Flores merasa bahwa sidang online ini sangat bermanfaat karena menghemat dari segi waktu jarak dan terutama anggaran. Kami mau belajar teknis pelaksanaan di belakang layar agar bisa diterapkan di waktu mendatang,” kata Pdt. Melkisedek Sni’ut, Ketua Majelis Klasis Flores. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *