Rumah Harapan GMIT Dapat Bantuan Satu Unit Rumah dari Kerk in Actie-Belanda

KUPANG, www.sinodegmit.or.id, Rumah Harapan GMIT, salah satu satuan tugas Majelis Sinode (MS) GMIT yang membidangi isu perdagangan orang dan kekerasan berbasis gender, mendapat dukungan satu unit rumah dari Kerk in Actie, lembaga misi dari Gereja Protestan Belanda.

Terkait peristiwa itu, Kamis, (13/8), MS GMIT mengadakan ibadah syukur dipimpin Pdt. Gayus Polin, Wakil Ketua MS GMIT.

Pdt. Mery Kolimon, Ketua MS GMIT, menyampaikan terima kasih kepada Kerk in Actie atas dukungan tersebut sekaligus meminta para pengurus Rumah Harapan agar menjaga kepercayaan yang diberikan oleh Kerk in Actie.

“Terima kasih untuk Kerk in Actie yang mendukung kami dengan membeli rumah ini. Mereka percaya bahwa GMIT punya niat yang tulus dalam melaksanakan misi kemanusiaan sehingga kita harus menjaga kepercayaan tersebut,” ujar Ketua Majelis Sinode GMIT, Pdt. Mery.

Ketua Pengurus Rumah Harapan GMIT, Ferderika Tadu Hungu, pada kesempatan yang sama mengatakan sejak didirikan pada Februari 2018, Rumah Harapan GMIT sejauh ini telah mendampingi 265 korban, baik korban perdagangan orang maupun korban kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Selain pendampingan bagi para korban dan keluarga, Ferderika mengaku pihaknya juga melakukan upaya-upaya preventif (pencegahan) tindak pidana perdagangan orang dan kekerasan berbasis gender melalui sosialisasi dan penguatan kapasitas di lingkup jemaat-jemaat GMIT. ***

 

 

 

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *