KUPANG, www.sinodegmit.or.id, Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) melalui Unit Bahasa dan Budaya (UBB) GMIT, baru saja menghasilkan terjemahan Alkitab Perjanjian Baru (PB) ke dalam bahasa Rikou “Manetualain Hara Dasin”. Proses penerjemahan Alkitab ini memerlukan waktu 14 tahun.
Penutur bahasa Rikou berada di kecamatan Rote Timur, kabupaten Rote Ndao. Pada masa penjajahan Belanda, Rikou merupakan salah satu dari 19 kerajaan di Pulau Rote.
Tim Penerjemah Alkitab PB Bahasa Rikou, Ribka Kedoh-Jacob (ketua), Paulus Nako dan Yustin Nako, bersama Konsultan Penerjemahan Prof. Charles Grimes, Ph.D, menyerahkan Alkitab tersebut kepada Majelis Sinode GMIT, Senin, (24/8) pukul 09.00 wita.
Menyampaikan suara gembala pada peristiwa ini, Ketua Majelis Sinode GMIT, Pdt. Mery Kolimon, menyampaikan terima kasih kepada UBB GMIT serta mendorong anggota GMIT terutama penutur bahasa Rikou agar memanfaatkan Alkitab ini untuk pelayanan kerohanian dan juga menyumbang bagi upaya berteologi di jemaat.
Di tengah ancaman kepunahan bahasa-bahasa lokal akibat berkurangnya penutur, lanjut Pdt. Mery, penerjemahan alkitab dalam bahasa-bahasa lokal di NTT sangat penting untuk menjembatani keberlanjutan penggunaan bahasa lokal antar generasi.
Peluncuran Alkitab ini direncanakan pada bulan September mendatang. ***