KUPANG, www.sinodegmit.or.id, Guna mendukung tugas-tugas pelayanan Badan Diakonia GMIT (BDG) dan Badan Pemberdayaan Aset & Pengembangan Ekonomi (BP-APE), Majelis Sinode GMIT membentuk dan memperhadapkan satuan tugas (Satgas) untuk kedua Badan Pembantu Pelayanan Sinode tersebut.
Kebaktian perhadapan berlangsung di Jemaat Lahairoi Merdeka, Klasis Kupang Timur, Minggu, (30/8), pukul 09.00 Wita.
Menyampaikan khotbah berdasarkan bacaan Alkitab Mazmur 65 dengan perikop ”Nyanyian Syukur Karena Berkat Allah”, Pdt. Dr. Isakh Hendrik, mengajak seluruh anggota Satgas untuk mensyukuri berkat-berkat Tuhan yang dimiliki GMIT termasuk aset-aset tanah yang tersebar di berbagai tempat untuk dikelola bagi kepentingan pelayanan gereja.
“Hanya orang yang memiliki rasa syukur kepada Tuhan yang mampu mengelola setiap berkat yang Tuhan karuniakan kepada pribadi, keluarga maupun komunitas bergereja,” pesan Pdt. Isakh.
Anggota Satgas BDG berjumlah 14 orang, antara lain: Wellem Nunuhitu, Djita Erliana Babys-Djunina, SE, Ir. Piet. Djami Rebo, M.Si, Ir. Budiono, Ary Catur Priyanto, Ak, Ir. Zet Malelak, Deasy Ballo-Foeh, Anselmus Giaprillianto Djogo, Drs. Jemi A.W. BanoEt, Herman Lawa, Sius Lau Base, Religius Usfunan, SH, Joko Prasetyo, ST dan Manek Malelak, ST.
Tugas utama Satgas BDG adalah:
Satu, membuat kajian tentang bentuk-bentuk investasi yang cocok untuk pengembangan BDG.
Dua, membuat perencanaan pengembangan investasi.
Tiga, membangun jejaring dengan berbagai pihak dalam koordinasi Majelis Sinode Harian untuk pengembangan investasi yang tidak bertentangan dengan Tata GMIT.
Sedangkankan anggota Satgas BP-APE sebanyak 9 orang diantaranya: Dr. Dra. Diani T.A. Ledo, Ejbends H.D.S. Doeka, M.Si, Pdt. Dr. Welfrits F. Ruku, Marthin Panie, Zesly N.W. Nunuhitu, Pah, SE, Dr. Ayub Meko, Pnt. drh. Dudley Roy Mansula, Pnt. Petrus Busu, S.H, dan Pnt. Yorhan Yohanis Nome, SH., M.Hum.
Tugas Satgas ini adalah: Satu,mengadakan survei, pemetaan terhadap aset GMIT. Merancang konsep-konsep program pengembangan aset pemberdayaan ekonomi untuk selanjutnya dijadikan konsep-konsep dalam workshop agar dapat menyusun program pelayanan BPA-PE GMIT.
Dua,bersama dengan badan melakukan kajian terhadap kemungkinan-kemungkinan kegiatan dan memberikan kepada BPA-PE GMIT dalam pelaksanaan program pelayanan BPA-PE GMIT.
Tiga,bersama dengan Badan Pengurus mengobservasi dan mengevaluasi pelaksanaan pemberdayaan ekonomi serta pemberdayaan ekonomi yang dikerjakan di jemaat-jemaat.
Menyampaikan Suara Gembala pada kesempatan ini, Ketua Majelis Sinode GMIT, Pdt. Mery Kolimon, berpandangan bahwa kedua badan pembantu pelayanan lingkup sinodal ini memiliki titik simpul yang sama dalam melaksanakan tugasnya yakni mendorong kemandirian jemaat/gereja dalam daya, dana dan teologi.
Untuk tugas tersebut, kata Pdt. Mery, BDG dan BP-APE beserta Satgasnya perlu menatakelola aset-aset GMIT untuk menopang kehidupan anggota jemaat sekaligus mendukung kemampuan finansial Majelis Sinode guna melaksanakan tugas-tugas kerasulan gereja. ***