KUPANG, www.sinodegmit.or.id, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memantau bibit siklon tropis 98S tumbuh menjadi siklon tropis dalam kategori TINGGIpada Sabtu, 8 April hingga Senin, 11 April 2023 atau tiga hari mendatang.
Kendati bibit siklon berada di laut, dan kemungkinan tidak akan masuk ke daratan, namun, menurut BMKG, posisinya dekat dengan wilayah NTT sehingga masyarakat harus waspada terhadap dampak tidak langsung yang bisa terjadi.
Hal ini ditegaskan BMKG dalam rapat zoom bersama BPBD NTT yang melibatkan para stakeholder untuk kesiapsiagaan bencana pada Sabtu, (8/4), pukul 15.00 wita.
Kepala BPBD NTT, Ambrosius Kodo, dalam rapat tersebut meminta warga agar tidak panik serta tidak menyebarkan berita yang rujukannya bukan dari sumber yang kredibel. Bila ada kebutuhan informasi atau koordinasi dapat menghubungi call center 0811-38 44-7777.
Terkait hasil rapat tersebut Majelis Sinode Harian (MSH) GMIT mengeluarkan surat kesiapsiagaan cuaca ekstrim yang isinya mengimbau seluruh jemaat agar waspada terhadap dampak tidak langsung dari peningkatan kategori siklon tersebut berupa ancaman hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi, petir, tingginya gelombang laut, angin kencang, banjir, dan longsor.
Bagi para nelayan diimbau untuk tidak melaut. Sedangkan bagi warga yang tinggal di Daerah Alira Sungai (DAS) agar berhati-hati dan segera mengungsi apabila intensitas hujan semakin tinggi.
Sehubungan dengan perayaan Paskah, MS GMIT menyarankan apabila keadaan tidak memungkinkan, sebaiknya perayaan yang mengumpulkan banyak orang ditunda serta tidak melakukan kegiatan di luar rumah/gedung gereja untuk waktu tanggal 9 hingga 11 April 2023.
Kepada seluruh Majelis Jemaat dan Majelis Klasis diminta untuk berkoordinasi dengan pemerintah setempat guna menyiapkan tempat evakuasi/pos pengungsian bagi jemaat-jemaat dan masyarakat, jika dibutuhkan.
“Kita semua berdoa agar terhindar dari bencana. Tuhan Yesus menolong kita. Pesan Paskah adalah “Jangan Takut” (Matius 28:7,10). Mari kita hadapi ancaman bencana dengan iman bahwa kita tidak sendirian. Kristus yang bangkit memberi kita kekuatan untuk dengan berani berfokus pada upaya-upaya mitigasi bencana dan menjadi alat kebaikan bagi mereka yang paling terdampak,” demikian pernyataan penutup suara gembala MS GMIT dalam surat tersebut. ***
