Penguburan Pdt. Emr. Fredrika A. Fobia-Polhaupessy, SmTh, S.Pd

KUPANG, www.sinodegmit.or.id, Keluarga besar Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) berdukacita atas meninggalnya Pdt. Emr. Fredrika A. Fobia-Polhaupessy. Mendiang tutup usia karena sakit pada Sabtu, (4/5) dalam usia 73 tahun 11 hari, dan telah dikuburkan pada Senin, (6/5).

Pdt. Fredrika, ditahbiskan dan menjadi pendeta GMIT pada tanggal 27 September 1982.  Ia mengawali tugasnya di Jemaat Lahairoi Tuak Sabu, Klasis Kupang Tengah (1982-1983). Selanjutnya di Jemaat Bet’El Oesapa Tengah, Klasis Kupang Tengah (1983-1992); Yayasan Usaha Pendidikan Kristen GMIT sebagai Wakil Sekretaris Umum (1992-1997); Sekretaris Yayasan Pengembangan Pelayanan Kesehatan GMIT Citra Husada (1997-2000); Jemaat Paulus Tingkat 1 Kupang, Klasis Kota Kupang (2000-2005); dan Jemaat Kota Kupang, Klasis Kota Kupang (2007-2012). Ia mengakhiri pelayanannya dengan masa kerja 31 tahun 4 bulan.

Mendiang menikah dengan Pdt. Dr. Benyamin Fobia almarhum (Ketua Sinode GMIT Periode 1991-1995, 1995-1999, dan Pendiri Sekolah Tinggi Theologia tahun 1980,- cikal bakal UKAW), dan dikaruniai dua orang anak yakni Liberta Marlena Fobia dan Amadeus Romianus Imanuel Fobia, dua orang menantu dan empat orang cucu.

Ibadah penguburan berlangsung di jemaat Marturia Oesapa Selatan, dipimpin oleh Pdt. Mercy P. Kapioru-Pattikawa, S.Th dan Pdt. Lay Abdi K. Wenyi, M.Si.  

Ketua Majelis Sinode GMIT Pdt. Semuel B. Pandie dalam suara gembala menyebut Pdt. Fredrika sebagai pendeta perempuan yang luar biasa, setia dalam melayani hingga batas, meskipun bergumul dengan berbagai macam kesulitan dalam pelayanan.

“GMIT ikut berduka, dan kami atas nama seluruh jemaat GMIT berterima kasih untuk semua jerih lelah hamba Tuhan, mama Pdt. Emerita Fredrika Fobia – Polhaupessy di medan layan GMIT. Tuhan memperhitungkan perjuangan dan pelayanan setiap hambaNya. Sungguh berat bagi Tuhan, kematian orang yang dikasihiNya (Maz 116:15, TB-2)”.

Kepada keluarga yang ditinggalkan, Pdt. Semuel mendoakan penghiburan yang besar dari Tuhan, “…. dan kita meyakini kematian bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti, karena iman kita kepada Yesus kristus telah memberi kita kemenangan atas kematian,” tutup Ketua MS GMIT. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *