Foto: Pace Balukh
NEMBRALA-ROTE,www.sinodegmit.or.id, Pemuda Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) menggelar Musyawarah Pelayanan (Muspel) di Jemaat GMIT Imanuel Nembrala, Klasis Rote Barat, pada Kamis s/d Senin (20-24/6).
Muspel Pemuda GMIT merupakan sebuah forum penting yang berfungsi sebagai wadah untuk mengevaluasi, merencanakan, dan meningkatkan pelayanan gereja. Karena itu di Imanuel Nembrala, para Pemuda belajar bersama, tentang hal-hal yang menjadi pokok pergumulan Pemuda GMIT dalam menopang capaian GMIT.
Wakil Ketua Sinode GMIT, Pdt. Saneb Y.E. Blegur dalam sapaannya berbicara tentang tantangan-tantangan yang dihadapi oleh para Pemuda, karena itu harus ada penguatan kapasitas Pemuda melalui Muspel tersebut.
“Para pemuda menghadapi berbagai tantangan dari berbagai aspek kehidupan. Misalnya perkembangan teknologi dan informasi di satu sisi memberikan kemudahan akses informasi dan komunikasi. Namun, di sisi lain, disinformasi dan penyebaran hoaks menjadi ancaman nyata. Informasi yang tidak benar dapat merusak pemahaman dan tindakan pemuda, serta menghancurkan reputasi dan kepercayaan antar sesama. Selain itu, pengaruh konsumerisme yang kian kuat juga menggeser fokus pemuda dari nilai-nilai spiritual ke hal-hal yang bersifat duniawi. Akibatnya, pemuda lebih cenderung mengejar kepuasan material daripada membangun karakter yang berlandaskan iman dan keadilan.” Demikian disampaikan Pdt. Saneb.
Karena itu ia berharap diperlukan pendekatan baru yakni penguatan kapasitas dalam pelaksanaan Muspel kali ini.
“Muspel tidak lagi hanya identik dengan pemilihan pengurus baru, tetapi lebih fokus pada peningkatan kapasitas dan efektivitas pelayanan,” lanjut Pdt. Saneb.
Sementara itu Ketua Pemuda Sinode GMIT, Patje O. Tasuib berbicara tentang penguatan kapasitas Pemuda merupakan bagian dari Haluan Kebijakan Umum Pelayanan (HKUP) Penguatan tahap II.
“Di Jemaat Imanuel Nemberala, kita akan belajar bersama, menguatkan kapasitas dengan materi-materi yang berhubungan dengan konteks pergumulan GMIT, sebagaimana yang tertuang dalam HKUP GMIT periode 2024-2027. Penguatan kapasitas menolong kita untuk mengembangkan diri, guna menghadapi tantangan gereja pada era informasi dan digitalisasi.” Demikian ungkap Patje.
Beberapa materi yang akan diikuti oleh para peserta dalam Muspel tersebut antara lain: “Peran dan tanggung jawab ekologis Pemuda GMIT dalam menghadapi tantangan perubahan Iklim” (Dr. Elia Magang), “Kasiapan Pemuda GMIT menghadapi tantangan wirausaha pada era informasi” (Pnt. Dr. Roland Fanggidae dan Pdt. Markus Leunupun), “Kesiapan Pemuda GMIT menghadapi fenomena ajaran Kristen Progresif” (Pdt. Melky J. Ullu, dan Fransisco Jacob), “Lokakarya Pokok Ajaran GMIT – konsultasi draft pada kategorial Pemuda GMIT” (Pdt. Lusia M. Billik), “Penjemaatan Peraturan Organisasi, Administrasi, Sistem Komunikasi Dan Informasi GMIT,” – Arah Kebijakan Program Pemuda Sesuai HKUP Penguatan 2” (Pdt. Melkisedek Sni’ut).
Muspel tersebut diikuti oleh perwakilan pemuda dari 52 Klasis di GMIT. Dalam muspel tersebut juga akan ada Pembentukan Pengurus Pemuda Sinode GMIT Periode 2024-2027, rekreasi dan bakhti sosial.
Hadir dalam pembukaan kegiatan tersebut Wakil Ketua Sinode GMIT, Pdt. Saneb Y.E. Blegur, Sekretaris Daerah Kabupaten Rote Ndao, Jonas M. Selly, Pimpinan Bank NTT Rote Ndao, Danramil Rote Ndao, Komandan Pos Keamanan Laut Terpadu Rote Ndao, Kepolisian Rote Ndao, Pimpinan Kementrian Agama Rote Ndao, Para Ketua Majelis Klasis, dan para Pendeta GMIT. *** (Pdt. Ferderik Herison Herewila)