Pdt. Wenny Yapusair Djahimo- Maahuri Tutup Usia

KUPANG, www.sinodegmit.or.id, Keluarga besar Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) berdukacita atas meninggalnya Pdt. Wenny Yapusair Djahimo- Maahuri di Rumah Sakit Siloam Kupang karena sakit pada Minggu (23/6). Ia meninggal dalam usia 56 tahun 11 bulan 14 hari, dan dikuburkan di pekuburan keluarga di Mapoli, pada Selasa (25/6).

Pdt. Wenny ditahbiskan menjadi Pendeta GMIT pada tanggal 18 Desember 1994. Ia mengawali pelayanannya di Jemaat Wilayah Oefafi, Klasis Kupang Timur (1995-2000). Selanjutnya berturut-turut di Jemaat Kemah Ibadah Airnona, Klasis Kota Kupang (2000-2008); Jemaat Rehobot Bakunase, Klasis Kota Kupang (2008-2013); Jemaat Koinonia Kupang, Klasis Kota Kupang (2013-2017); Jemaat Bet’El Oesapa Tengah, Klasis Kupang Tengah (2018-2022); Jemaat Petra Oepoi, Klasis Kota Kupang (2022-2025). Ia mengakhiri pelayanannya dengan masa kerja 30 tahun 5 bulan.

Mendiang menikah dengan Delcius Tenangeli Djahimo, dan dikaruniai seorang anak yakni Happy Rosita Djahimo.

Ibadah penguburan berlangsung di rumah mendiang, Air Nona, Kota Kupang, dipimpin oleh Pdt.  Delviana K. Poyck-Snae dan Pdt. Lay Abdi K. Wenyi. Dalam khotbahnya berdasarkan Mazmur 116:10-15, Pdt. Lay berbicara tentang kematian yang berharga di mata Tuhan.

“Kematian bukan sesuatu yang menakutkan atau sia-sia, tetapi merupakan sesuatu yang dihargai oleh Tuhan. Ada perhatian khusus dari Tuhan. Relasi antara Tuhan dan manusia tidak berakhir ketika ada kematian, tetapi suatu relasi yang berlanjut. Ini merupakan kekuatan dan penghiburan bagi komunitas beriman, bahwa Tuhan memelihara setiap orang yang dikasihiNya.”

Ketua Sinode GMIT, Pdt. Semuel B. Pandie, dalam suara gembalanya memuji pelayanan Pdt. Wenny selama hidup.

“Pdt. Wenny adalah seorang pelayan ‘apostolic’. Seorang pelayan yang tidak memikirkan diri dan kepentingan pribadinya, tetapi untuk orang-orang yang ia layani, yang dipercayakan Tuhan kepadanya, dalam keadaan baik maupun sulit. Ia telah menunjukan spiritualitas yang tinggi, dengan mendedikasikan hidupnya untuk pelayanan,” ungkap Pdt. Semuel.

Ia mengucapkan terima kasih kepada Jemaat Petra Oepoi, Klasis Kota Kupang, yang setia mendampingi dan memahami dengan baik kondisi kesehatan Pdt. Wenny selama sakit. Ucapan terima kasih juga Ia disampaikan kepada Keluarga Djahimo-Maahuri yang telah mempersembahkan hidup Pdt. Wenny untuk melayani di GMIT, dan mendoakan agar Tuhan memberikan penghiburan yang abadi kepada keluarga. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *