Foto: Norman M. Nenohai
SOE, www.sinodegmit.or.id., “Yayasan Pendidikan Kristen harus menjadi pilar perubahan Sekolah GMIT,” demikian disampaikan Wakil Ketua Sinode GMIT, Pdt. Saneb Y. Ena Blegur dalam suara gembalanya pada saat perhadapan Organ Yayasan Pendidikan Kristen (Yapenkris) Tois Neno dan Yapenkris Agape Soe Periode 2024-2027 di Jemaat Musafir Oehala, Klasis Molo Barat, pada Minggu (6/10).
“Visi misi Pendidikan GMIT yakni cerdas, beriman, berdaya saing tinggi menjadi sasaran yang harus kita kejar, maka Yayasan harus menjadi pilar yang kuat untuk mewujudkan cita-cita ini. Yayasan perlu kembali pada marwah dan identitas dasarnya yakni menjalankan langkah-langkah strategis sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yakni berpedoman pada undang-undang Yayasan, Badan Pembantu Pelayanan Sinode Berbadan Hukum Negara (BPPSBHN), serta Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.” Lanjut Pdt. Saneb.
Ia berharap Yayasan menjadi mandiri dalam daya dan dana, dan tidak lagi bergantung pada Sinode GMIT. Undang-undang Yayasan No. 16 Perubahan No. 28 mengatakan peran dari Yayasan sangat menentukan arah kebijakan, keberhasilan dan kekuatan dari lembaga-lembaga pendidikan yang ada di Yayasan itu. Diperlukan kerja keras dan cerdas dengan langkah-langkah yang tepat untuk kemajuan Sekolah GMIT.
Perhadapan organ Yayasan merupakan bagian dari amanat Persidangan ke-52 Majelis Sinode GMIT tahun 2024 yakni restrukturisasi dan reorganisasi Yayasan yang ada dibawah Badan Pendidikan Sinode GMIT.
“Pergantian Organ Yayasan bertujuan untuk memaksimalkan kerja cepat dan kerja cerdas dari Badan Pendidikan Sinode GMIT. Kami berharap pengurus yang diperhadapkan dapat bekerja secara baik dan mendukung program Badan Pendidikan untuk pembenahan manajemen dan kualitas Sekolah-sekolah GMIT,” kata Pdt. Norman M. Nenohai, Ketua Badan Pendidikan Sinode GMIT.
Untuk mewujudkan Sekolah GMIT yang berkualitas, GMIT bermitra dengan Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kabupaten TTS, Dominggus J. O Banunaek, SE.M.Si menyampaikan bahwa Pemerintah sangat mendukung pengembangan Sekolah-sekolah GMIT.
“Pemda TTS akan menempatkan/menugaskan Aparatur Sipil Negara (ASN) di luar Instansi Pemerintah termasuk hak-hak yang harus diperoleh dalam penugasan tersebut,” tutur Dominggus.
Adapun Organ Yapenkris Agape Soe sebagai berikut:
Ketua Pembina:Pdt. Yan Y. O.O. Leymani, Sekretaris Pembina: Pdt. Ketlyn Biaf-Radja, Anggota: Pdt. Benediktus Y. Hausufa (KMK Mollo Utara), Pdt. Zadrak Malailak (KMK Mollo Timur), Pdt. Yorim Y. Kause (KMK Amanuban Selatan), Pdt. Thersnawati Saban (KMK Amanuban Tengah Selatan), Pdt. Mery Ora (KMK Kuanfatu), Pdt. Seprianus Y. Adonis (KMK Amanuban Tengah Utara). Ketua Pengawas: Pdt. Emr. Ephafroditus O.L. Radjah, Sekretaris Pengawas: Pdt. Alberthina Tapatab-Tafui, Anggota: Johanis Tanaem, Ketua Pengurus: Greet S. Daniel, Sekretaris Pengurus: Junus Misa, Bendahara Pengurus: Pdt. Emr. Johana M.A. Telnoni.
Sedangkan Organ Yapenkris Tois Neno sebagai berikut:
Ketua Pembina: Pdt. Yunius Betty, Sekretaris Pembina: Pdt. Timotius Makonimau, Anggota: Pdt. Yuli Y Libu (KMK Amanatun Selatan), KMK Amanatun Timur, Ketua MK Kie, Pdt. Junenti Radja Dju (KMK Amanatun Utara), Ketua Pengawas: Pdt. E.D. Telnoni, Sekretaris Pengawas: Arnol Lestuni, Ketua Pengurus: Pdt. Nelson M. Liem, Sekretaris: Paulus Nenobais, Wakil Sekretaris: Yabes Nubatonis, Bendahara: Lefinus Asbanu.
Kebaktian perhadapan dipimpin oleh Pdt. Deby Siokain, Pelayan Jemaat Bokhim Nik’Ana Klasis Molo Barat.
Hadir juga dalam kegiatan tersebut Majelis Sinode GMIT, Badan Pendidikan Sinode GMIT, Anggota Satuan Pelayanan Badan Pendidikan Sinode GMIT, Pengurus Yapenkris Toisneno dan Yapenkris Agape Soe, Rektor Institut Pendidikan Soe, Arit Billik, para Pendeta Emeritus dan Jemaat Musafir Oehala. ***