Aduh Tomas! – Yohanes 20:24-29

Tomas menjawab Dia: “Ya Tuhanku dan Allahku!” Kata Yesus kepadanya: “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.” (Yohanes 20:28-29)

Seorang teman saya setiap kali mendengar cerita apapun yang menurutnya agak sedikit aneh maka spontan ia akan bilang, ”Aduh Tomas…” Setelah beberapa kali mendengar kalimat itu akhirnya saya bertanya kepadanya mengapa ia selalu bilang begitu setiap kali berbicara. Sedikit-sedikit bilang ”Aduh Tomas”. Dia tertawa dan dengan enteng menjawab, ”Karena Tomas seorang peragu jadi saya selalu bilang ’Aduh Tomas’ sebagai peringatan bagi diri saya untuk jangan menjadi peragu seperti Tomas.”

Rasanya malang benar nasib Tomas, segala kebaikan dan kelebihannya dilupakan orang begitu saja karena satu kesalahan yang ia lakukan dalam hidupnya.

Sahabat Kristus, kecenderungan manusia adalah mengingat akan kesalahan orang. Satu saja kesalahan dapat menjadi cap negatif baginya seumur hidup. Manusia sangat mudah mengabaikan begitu banyak kebaikan dan pekerjaan besar rasul Tomas dan hanya ingat tentang hal ia ragu akan Tuhan. Begitu dengar kata Tomas langsung spontan orang ingat tentang sifat peragunya. Padahal hanya satu kali ia menjadi ragu.

Padahal tidak ada orang yang senang bila satu saja kesalahan yang pernah ia buat dalam hidup dijadikan alasan untuk memberinya cap seumur hidup. Semua orang pernah berbuat kesalahan dan bukan hanya satu kesalahan. Bahkan terlalu banyak melakukan kesalahan dalam hidup. Di balik kesalahan-kesalahan sebagai manusia, setiap orang adalah makluk yang berubah. Apa yang pernah ia lakukan kemarin dapat menjadi bahan pelajaran untuk memperbaiki diri di hari esok. Untuk itu setiap manusia berhak untuk tidak dinilai berdasarkan apa yang pernah ia perbuat.

Peribahasa, ’setitik nila merusak susu sebelanga’, merujuk pada kecenderungan manusia untuk fokus pada satu titik kurang orang lain. Hal itu lalu dijadikan alasan untuk menilai sesama tanpa melihat keseluruhan sesama, baik kekurangan dan kelebihannya.

Tomas salah satu rasul dengan karya yang besar. Ia bukan orang penakut, buktinya pada saat murid-murid takut untuk pergi ke Yerusalem bersama Yesus, Tomas mengajak dan menguatkan murid-murid lain dengan berkata, “Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia” (Yoh 11:16). Menurut catatan sejarah, Tomas memberitakan Injil Yesus Kristus dengan berani sampai India dan ia mati di sana.

Banyak hal yang Tomas lakukan tapi kita hanya mengingat keraguannya. Bisa jadi bukan ia sendiri yang ragu, murid-murid lain juga ragu, tapi hanya Tomas yang berani untuk meminta bukti kepada Yesus. Kalau begitu jadilah orang yang menilai orang lain berdasarkan keseluruhannya, bukan karena sepotong kesalahan yang pernah dibuat. (Pdt. Leny Mansopu)

Wise Words : Hal terbaik dari hidup adalah diterima dan dicintai dengan tulus sekalipun anda memiliki seribu kekurangan (LM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *