BAHAN RENUNGAN PEMUDA & KAUM BAPAK

“Roh Kudus Memberdayakan”

(Kisah Para Rasul 2:41-47)

Oleh Pdt B. J. FanggidaE-Nunuhitu, M.Th.

PENDAHULUAN

Pengantar Pentakosta. Minggu lalu kita membaca nubuat pencurahan Roh Allah atau Roh Kudus yang disampaikan oleh nabi Yoel dan dikutip oleh rasul Petrus dalam khotbahnya sebagaimana Kisah 2:17-21. Hari ini, kita membaca lanjutan dari peristiwa pentakosta. Hal pertama yang paling menonjol dari kisah Pentakosta adalah rasul-rasul dapat berbicara dalam berbagai bahasa asing dan mengadakan banyak mujizat dan tanda ajaib (ay 43). Hal kedua yang juga menonjol dari kisah Pentakosta disebutkan di ayat 41, pada hari itu (, Yunani: datif-tunggal-present = dalam hari itu juga), tepat di hari pentakosta itu, jumlah orang percaya bertambah kira-kira 3.000 jiwa.

Ajakan Tetap Semangat. Saya ingin mengajak jemaat Tuhan hari ini bersama-sama melihat wujud persekutuan jemaat pertama pada hari Pentakosta itu. Semangat apa yang ada di dalam diri setiap orang sebagai jemaat. Setiap hari mereka berkumpul, tiap hari bertekun dalam pengajaran, tiap hari berdoa bersama, PA bersama, makan bersama juga.

Ilustrasi: jemaat zaman sekarang kalau ada banyak makanan, mereka foto, perbesar, lalu posting di FB atau grup WA, dll. sambil menulis kata-kata “marilah, makanlah”. Hari ini FT ingatkan adalah manusiawi kalau berbagi sedikit makanan yang nyata kepada tetangga sebelah rumah, dari pada bagi makanan untuk seluruh dunia tapi hanya dalam bentuk foto.

Dan lebih ‘aneh’ lagi, setiap orang rela menjual harta mereka, jual tanah mereka, demi menopang hidup orang lain dan jemaat. Ini mungkin mengingatkan kita akan sejarah gereja kita ketika berdiri pada awalnya. Ada semangat yang menyala-nyala. Semangat itu sudah pasti berasal dari Roh Kudus. Tetapi saat ini, apakah semangat itu masih tetap ada? Ataukah semangat permulaan berdirinya gereja bertahun-tahun lalu itu hanya seperti masa bulan madu bagi orang yang baru menikah? Apakah masih bertekun berdoa bersama (PD), apakah masih PA bersama dengan tekun dan rajin? Bagaimana agar semangat itu bisa bertahan?

POKOK 2: Roh Kudus Memberdayakan Gereja Membuka Jalan Baru

Pengajaran para rasul sangat keras, menegur dengan berani, “kamu salibkan dan kamu bunuh Yesus, kamu pakai tangan bangsa durhaka untuk membunuh Yesus, kamu lebih memilih membebaskan seorang pembunuh, dari pada seorang pembawa kehidupan, kamu paksa Pilatus.” (2:23; 3:13-15). Ini perkataan yang sangat keras! Tetapi justru karena perkataan yang keras itulah orang-orang Yahudi dan non Yahudi di Yerusalem menjadi percaya dan mereka sama sekali tidak marah. Pasal 2:37, hati setiap mereka tersayat (, setiap hati mereka tertusuk/terharu amat sangat). Seperti dikatakan Ibrani 4:12, “Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.”

 
Kristen baru yang dewasa. Artinya orang-orang di Yerusalem ini menjadi percaya bukan karena rasul-rasul adalah orang-orang yang lemah lembut dan tidak pernah keras. Bukan karena khotbah yang menghibur saja. Benar ada khotbah yang menghibur dan memberi pengharapan. Tetapi juga yang menikam sampe di ulu hati. Padahal sebagian besar mereka adalah orang-orang yang baru menjadi Kristen, baru baptis, masih hitungan hari. Bukan orang-orang yang sudah dewasa, lama jadi Kristen. Sekalipun mereka baru menjadi Kristen, para rasul langsung kasi dosis tinggi. Langsung diberikan makanan keras. Mereka tidak dianggap masih bayi dan harus kasi yang lembut saja. dan ternyata ketika diberikan yang keras, mereka sama sekali tidak marah, justru mereka ingin segera ada tindak lanjut dan bertanya, “Apa yang harus kami perbuat?” Ada semangat untuk mengambil langkah maju. Setelah mendengar, buat apa lagi, ada lagi yang harus dikerjakan.
 
Selalu ada jalan. Artinya bagi kita, Roh Kudus menghadirkan kesejukan di hati setiap orang. Roh Kudus juga memberi semangat untuk terus melangkah, terus ada aktivitas rohani, Roh Kudus memotivasi orang-orang percaya agar semangat jangan padam. Di kemudian hari rasul Paulus ingatkan jemaat Roma (12:11), “Jangan hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.” Roh Kudus diberikan kepada gereja, ke dalam hati setiap orang percaya, maka pastikanlah kehadiran Roh Kudus dalam semangat untuk terus melangkah. Bagi Roh Kudus, sonde ada ‘jalan buntu’, selalu ada jalan untuk terus melangkah.
 
Kalau gereja mau sehat, mau kembali memiliki semangat mula-mula, seperti awal berdirinya persekutuan jemaat, maka jangan berhenti di jalan buntu. Kaum bapak atau Persekutuan Doamau mati son mati, hidup son hidup, tapi sebenarnya itu hanya semaput, belum mati; hanya redup, bukan padam. Roh Kudus adalah Roh yang memampukan kita untuk cari jalan. Minggu depan saya dapat tugas pergi ke Amfoang Selatan, Lelogama. Orang bilang jalan pi sana susah, tapi tetap ada jalan kan? Malah sekarang sudah ada tiga alternatif jalan. Mereka bilang kalau sampai Siumate, bisa lewat poros tengah, jalan baru. Dalam persekutuan gereja, kalau ada UPP yang semaput, berpikirlah untuk memiliki jalan baru. Jangan hanya minta pemerintah bukajalan baru hotmix tiap periode, tapi mintalah Roh Kudus membuka jalan baru bagi persekutuan gereja.
 
POKOK 3: Roh Kudus memberdayakan Gereja untuk Berani
Tantangan berat. Tetapi ada hal lain yang lebih menakjubkan. Ketika ribuan orang memutuskan menjadi percaya dan dibaptis, itu bukan keputusan yang mudah. Pelayanan para rasul disertai berbagai mujizat dan tanda ajaib terjadi setiap hari. Salah satunya adalah penyembuhan seorang yang lumpuh selama 40 tahun (ps. 3). Semua bentuk pelayanan dan dampak pelayanan itu mengagumkan. Tetapi ternyata, para pemimpin Yahudi menjadi sangat panas hati. Mereka sangat marah. Api Roh Kudus membuat hati orang-orang percaya sejuk. Tetapi orang-orang yang tidak percaya dan tidak mengalami curahan api Roh Kudus justru menjadi sangat panas.
 
Di Indonesia, kita sadar betul bahwa orang-orang seperti para pemimpin Yahudi dalam kisah ini masih ada. Mereka sangat membenci orang Kristen. Tetapi ingatlah bahwa ketika orang Kristen dibenci, sesungguhnya yang dibenci adalah Yesus Kristus. Orang-orang yang membenci Yesus masih ada. Tetapi, inilah kesaksian nyata dari jemaat pertama. Semakin mereka membabat, semakin kami merambat. Semakin mereka membenci, semakin kami mencintai Yesus. Kekristenan akan tetap hidup dan tumbuh subur, karena ada kuasa Roh Kudus! Roh Kudus memberi keberanian untuk tetap percaya Yesus Kristus bahkan yang tidak percaya pun akan menjadi percaya.

 

Gereja yang tekun belajar. Kalau gereja mau menjadi gereja yang tetap memiliki semangat mula-mula, semangat yang tidak pudar, maka jangan pernah berhenti belajar. Jadilah gereja yang tekun belajar. Gereja dipanggil untuk menjadi gereja yang tekun belajar menjadi berani. Berani memilih yang benar, berani mengambil keputusan yang benar, berani melawan yang tidak benar, tetapi sekaligus berani mengakui ketika ada ketakutan, berani mengakui ketika melakukan kesalahan, berani mengaku dosa, berani menerima kritik dari siapa pun, dan berani mengakui dan menerima kehadiran orang lain yang berbeda agama, berbeda gereja, berbeda ajaran. Seperti yang dialami jemaat pertama.

POKOK 4: Roh Kudus mendewasakan Orang Percaya

Semakin bertumbuh. Bagi saya, ini hal yang sangat menarik: “mereka disukai semua orang” (mereka mendapat penilaian baik). Pasal 5:13, “Orang-orang lain, tidak ada yang berani menggabungkan diri dengan mereka, namun mereka sangat dihormati orang banyak.” Jumlah orang percaya memang banyak, mungkin mencapai belasan ribu jiwa, menjadi mega church, gereja megah, pada zaman itu. Saking banyaknya jumlah jemaat, para rasul kewalahan melayani, sehingga di pasal 6 diceritakan mereka memilih tujuh orang diaken untuk terlibat dalam pelayanan. Dibutuhkan semakin banyak orang yang terlibat dalam pelayanan, jika mau menjadi gereja yang kuat, sehat, dan terus bertumbuh.

 

Disukai, dihormati. Tetapi kondisi jemaat yang sedemikian hebat, dikagumi, tidak menjadikan kumpulan itu menjadi eksklusif, asing bagi masyarakat. Justru sebaliknya mereka disukai dan sangat dihormati. Dari segi jumlah sekalipun kelihatan banyak kalau dibandingkan sekarang, tetapi jika dibandingkan seluruh penduduk Yerusalem, jemaat Kristen tergolong minoritas. Minoritas dalam hal jumlah, tetapi ternyata mayoritas dalam hal pengaruh. Jemaat itu termasuk kecil tetapi memiliki daya yang besar. Kecil tetapi mampu menjadi berkat bagi lingkungan sekitar, mampu memberi pengaruh besar bagi sesama. Karena itu mereka disukai, mereka sangat dihormati oleh orang-orang yang tetap menganut agama mereka.

Disukai, dihormati. Tetapi kondisi jemaat yang sedemikian hebat, dikagumi, tidak menjadikan kumpulan itu menjadi eksklusif, asing bagi masyarakat. Justru sebaliknya mereka disukai dan sangat dihormati. Dari segi jumlah sekalipun kelihatan banyak kalau dibandingkan sekarang, tetapi jika dibandingkan seluruh penduduk Yerusalem, jemaat Kristen tergolong minoritas. Minoritas dalam hal jumlah, tetapi ternyata mayoritas dalam hal pengaruh. Jemaat itu termasuk kecil tetapi memiliki daya yang besar. Kecil tetapi mampu menjadi berkat bagi lingkungan sekitar, mampu memberi pengaruh besar bagi sesama. Karena itu mereka disukai, mereka sangat dihormati oleh orang-orang yang tetap menganut agama mereka.

Kesimpulan.

Roh Kudus adalah Roh yang memberdayakan orang-orang percaya.

*      Roh Kudus adalah api, tetapi Ia tetap menyejukkan hati dan lingkungan sekitar.

*      Roh Kudus memang lemah lembut, tetapi Ia bukan lemah, melainkan menyatakan kebenaran dengan keras dan membuat hati banyak orang berbalik percaya kepada Yesus Kristus dan selalu berusaha menemukan jalan baru.

*      Roh Kudus tidak diam, tetapi aktif mendorong orang percaya untuk menjadi gereja yang tekun belajar bersama untuk menjadi berani.

*      Roh Kudus membuat hati orang percaya terikat erat kepada Yesus, sambil tetap membuka hati dalam keramahan kepada sesama yang berbeda tanpa takut atau benci.

 
 
Lagu Penutup: Api Roh Suci

Apa yang gereja mampu wujudkan sebagai bukti kehadiran Roh Kudus?

Lagu:

Api Roh Suci bakar hatiku,

Dengan darah yang murni dari Kalvari.

Roh Pentakosta giat bagi Nama-Mu.

Api Roh Suci bakar hatiku.

Soli Deo Gloria. Amin.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *