
Kupang, www.sinodegmit.or.id, Kebersamaan Jemaat GMIT Getsemani Babau membangun rumah kebaktian selama 6 tahun berbuah sukacita. Minggu, (11/11) rumah kebaktian berukuran 40 x 18 meter dengan daya tampung 1000 orang, dan biaya pembangunan Rp. 4,4 Milyar, diresmikan dan ditahbiskan.
Jemaat Babau berdiri tahun 1818. Jemaat ini merupakan jemaat kedua yang didirikan di pulau Timor setelah Jemaat Kupang. Sebagai jemaat tertua yang mewarisi sejarah panjang misi gereja di Timor, Ketua MS GMIT Pdt. Dr. Mery Kolimon berharap, Jemaat Getsemani Babau terdepan dalam pengembangan pelayanan terutama di bidang pendidikan.
“Kami ingatkan, salah satu warisan iman yang penting dari misi gereja di Timor adalah pendidikan. Melalui pendidikan gereja menyumbang bagi perkembangan masyarakat. Karena itu pada kesempatan ini kami titip SD GMIT Babau. Kita dukung sekolah-sekolah GMIT menjadi berkat dari generasi ke generasi. Kalau kita bisa kumpul uang hampir 5 milyar bangun gedung ini, kiranya kita juga serius memberi perhatian pada warisan penting dari sejarah misi di tempat ini yaitu pendidikan GMIT,” kata Pdt. Mery saat menyampaikan suara gembala.
Ditambahkan pula bahwa panggilan utama gereja bukan membangun rumah ibadah melainkan menata diri sebagai persekutuan yang bersaksi, melayani, beribadah dan menatalayani di berbagai bidang kehidupan seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, pangan, lingkungan hidup dan sebagainya.
“Panggilan utama gereja bukan bangun rumah ibadah. Rumah ibadah hanyalah sarana untuk beribadah kepada Tuhan, bersekutu dengan sesama dan terutama melaksanakan amanat kerasulan. Gereja pertama-tama dipanggil untuk menata diri sebagai umat Allah yang melaksanakan misi Allah. Kita tidak boleh hanya berhenti pada membangun fisik tapi kita mesti serius membangun seluruh totalistas sumber daya manusia,” jelas Pdt. Mery.

Kepada semua pihak yang telah memberi persembahan terbaik untuk pembangunan rumah ibadah ini, baik pribadi, pemerintah dan mitra-mitra gereja lainnya, Ketua MS GMIT menyampaikan terima kasih yang tulus.
Kebaktian penahbisan berlangsung pukul 9.00 pagi, dipimpin Pdt. Eny Telnoni-Funai. Dalam khotbahnya ia mengajak jemaat agar menjadikan rumah ibadah ini sebagai tempat persekutuan yang menumbuhkan iman sekaligus menjadi rumah doa.

Hal senada juga disampaikan Ketua Majelis Jemaat setempat, Pdt. Boy Nepa. Ia berharap gedung baru ini selain menjadi tempat untuk bertemu Tuhan tetapi juga menjadi ruang bagi seluruh jemaat untuk mengembangkan pelayanan-pelayanan yang kreatif dan menumbuhkan iman.
Merayakan bulan lingkungan GMIT, rangkaian acara peresmian dan penahbisan juga diisi dengan penanaman pohon di halaman gereja oleh Ketua MS GMIT dan pejabat pemerintah yang hadir. ***