Dr. Glorene Das: Kematian TKI, Peristiwa Yang Sangat Menyakitkan

KUPANG. www.sinodegmit.or.id, Dr. Glorene Das, Executive Director Tenaganita Women’s Force, sebuah lembaga sosial di Malaysia menyebut kematian TKI Melki Anus Luan dan TKI lainnya adalah peristiwa yang sangat menyakitkan.

Ia mengatakan hal ini saat mengunjungi jenasah TKI Melki Anus Luan, TKI asal kabupaten Malaka-NTT, yang dipulangkan melalui kargo bandara El Tari, Kupang, Sabtu siang (7/4).

“Kami sering mendengar cerita-cerita kematian tenaga kerja seperti ini tapi melihat secara langsung jenasah yang dipulangkan dari Malaysia, ini sangat menyakitkan,” ujar Glorene, sambil meneteskan air mata.

Dihadapan puluhan keluarga, wartawan dan tokoh agama baik dari GMIT maupun Katolik, Glorene berharap peristiwa ini menjadi peringatan bagi anak-anak muda agar berhati-hati mencari kerja di luar negeri.

“Ini penting sekali mendidik anak-anak muda kita supaya mereka paham dan berhati-hati jika pergi bekerja. Harus memperhitungkan peluang dan resiko yang ada supaya jangan sampai seperti ini,” tutur peserta Konferensi Teologi Internasional Gereja-gereja di Asia Selatan asal Malaysia ini.

Menurut Glorene, Pemerintah Indonesia seharusnya menghentikan pengiriman TKI ke Malaysia. Bukan sebaliknya membuat MoU (Nota Kesepahaman). Karena hal semacam itu tidak mengikat sama sekali.

Melalui Tenaganita, lembaga yang dipimpin Glorene ini, telah memberi banyak bantuan bagi tenaga kerja Indonesia yang mengalami masalah.

Mendengar bahwa istri dan anak dari korban Melki Anus masih berada di Malaysia, ia mengatakan sepulangnya ke Malaysia ia akan berupaya mencari perusahaan dimana istri korban bekerja untuk memberi pendampingan.

Glorene bersama puluhan peserta dari 11 negara di Asia Selatan saat ini sedang mengikuti Konferensi Teologi di Kupang. Konferensi yang berbicara khusus mengenai isu perdagangan orang ini merupakan kerja sama Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) dengan Global Ministries, sebuah lembaga misi dari United Church of Christ (UCC) di Amerika Serikat. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *