Pesan Paskah Maria Magdalena

Pdt. Dr. Wilfrid Ruku

KUPANG, www.sinodegmit.or.id, Kalau bukan Yesus yang menolong, tentulah selama hidupnya, Maria Magdalena tetap menjadi orang gila yang dijauhi orang. Ia tak akan pernah punya masa depan. Itulah alasan mengapa perempuan ini setia dan berani mengikuti Yesus dari Galilea hingga Golgota. Kesetiaan itu menjadikannya sebagai saksi pertama dari kebangkitan Yesus.  

Maria bukan orang yang ibarat kacang lupa kulit. Yang hanya mau menerima tetapi tidak mau berterima kasih. Ia mengunjungi kubur Yesus meskipun dalam kondisi yang tidak menguntungkan. Ketika murid-murid Yesus yang adalah kaum laki-laki masih dalam situasi ketakutan pasca kematian Yesus, Maria Magdalena berani pergi ke kubur waktu subuh hanya untuk mau berjumpa dengan orang yang pernah berjasa dalam hidupnya.

“Maria Magdalena mengingatkan kita agar jangan melupakan jasa-jasa dari mereka yang pernah menolong anda. Jangan pernah menyangkal bantuan dari mereka yang pernah berjasa bagi anda. Lebih dari itu jangan pernah melupakan anugerah yang Tuhan berikan kepadamu,” demikian pesan Paskah yang disampaikan Pdt. Dr. Wifrid Ruku, pada kebaktian Paskah di Jemaat GMIT Galed Kelapa Lima, Kupang, Minggu, (21/4).

Melalui bacaan Injil Yohanes 20:1-18, staf pengajar pada Fakultas Teologi Universitas Kristen Artha Wacana ini menyampaikan 3 makna penting dari kebangkitan Yesus. Pertama, saksi-saksi Kristus tidak boleh takut oleh karena Kristus yang bangkit telah menyediakan kemenangan. Dia menang atas kuasa iblis. Hal ini menjadi kekuatan bagi setiap orang percaya agar tidak boleh tunduk pada kuasa dan godaa iblis/setan.

Suasana kebaktian Paskah Jemaat GMIT Galed Kelapa Lima, Minggu (21/4), foto:wanto/kominfogmit.

Kedua, waktu Yesus bangkit, Ia mengenakan tubuh sorgawi yang tidak dapat binasa (1 kor 15:53-54). Hal ini disaksikan oleh Maria. Ini mengandung makna bahwa orang yang percaya kepada Yesus, tubuh jasmaninya mati tapi dia akan bangkit dan mengenakan tubuh sorgawi.

Ketiga, kebangkitan Yesus membawa hidup baru bagi manusia. Hidup baru adalah lawan dari hidup lama. Hidup lama ditandai dengan rasa takut seperti ditunjukkan oleh para murid. Sementara hidup baru memberi kekuatan untuk berani bersaksi. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *