Sidang ke-50 MS GMIT:  Ziarah Teologis Menuju Sidang Sabu (sambungan refleksi teologis)  – Pdt. Frans Dillak, M.Th.

Foto bersama majelis sinode dan ketua majelis klasis se-GMIT

Ziarah teologis GMIT yang telah dilalui pada tahun 2022 dan melanjutkan siarah tersebut pada tahun 2023 sebagai tahun terakhir periode HKUP 2020-2023 (Penguatan I). Persidangan Sinode GMIT ke-35 direncanakan akan dilaksanakan di Pulau Sabu.

Refleksi teologis atas ziarah yang telah dilalui dan yang masih dilanjutkan ini, oleh Pdt. Mery Kolimon diibaratkan seperti sebuah bahtera yang mengarungi samudera pelayanan. Persidangan Sinode di Sabu diibaratkan waktu untuk merapat sejenak ke pelabuhan untuk mengevaluasi pelaksanaan HKUP 2020-2024 (Penguatan I) dan merencanakan HKUP 2024-2027 (Penguatan II).

“Jika gereja adalah bahtera yang mengarungi samudera pelayanan, Sidang Sinode di Sabu adalah kesempatan untuk merapat sejenak ke pelabuhan, duduk bersama melakukan evaluasi atas pelayanan sepanjang periode ini, dan menyusun rencana untuk pelayaran berikut menuju cita-cita GMIT menjadi gereja yang makin mandiri dan misioner di tahun 2031 (masa akhir RIP kedua),” ujar Pdt. Mery di Aula GMIT Center Kupang, Rabu (1/3) pada Persidangan MS GMIT L tahun 2023.

Menuju Persidangan Sinode GMIT 35 di Sabu, MSH GMIT merefleksikan tugas-tugas komprehensif yang harus dilakukan secara elaborative terkait tema-tema teologis yang khas di Sabu, MSH GMIT mendorong agar Pulau Sabu tidak sekeadar menjadi lokasi sidang secara administrasi organisasi, tetapi sekaligus menjadi arena berteologi secara transformatif. Tema-tema seperti pembelajaran dari dampak Seroja, dialog dengan penghayat agama suku Jingitiu, dan pemulihan/perawatan alam pascabencana alam perlu dielaborasi dalam persiapan dan selama persidangan di Sabu.

Dalam konteks yang demikian, maka seluruh stakeholders pelayanan GMIT, terutama BPPS dan UPP MS terkait perlu memberi dukungan yang penuh menuju Persidangan Sinode 35, dengan berkoordinasi dengan Panitia Persidangan.

“Mari menyiapkan yang terbaik melalui kinerja pelayanan maksimal: Lakukan dengan sungguh-sungguh amanat yang diterima dari HKUP di J-K-S agar kita datang ke persidangan di Sabu dengan persembahan yang menyenangkan hati Tuhan dan membawa sukacita bagi persekutuan beriman kita. Dengan begitu GMIT makin berkualitas dalam melaksanakan pelayanan yang mendatangkan kebaikan bagi manusia dan alam semesta, serta memuliakan Tuhan,” ungkap Pdt. Mery.

Menatap akhir ziarah teologis pada periode pelayanan mengerjakan HKUP 2020-2027 (Penguatan I) dengan tema “Roh Kudus Menguatkan Persekutuan dan Memimpin Gereja Menjadi Berkat Bagi Semesta”, GMIT sementara menatap untuk memasuki periode pelayanan mengerjakan HKUP 2024-2027 (Penguatan II), MSH GMIT menawarkan rumusan tema periodik “Lakukan Keadilan, Cintai Kesetiaan, dan Hidup Rendah Hati di Hadapan Allah (Mikha 6:8)”. (*selesai)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *