TIGA SEKOLAH DASAR GMIT RAIH AKREDITASI A

SINODEGMIT.OR.ID-ALOR, Saat ini GMIT memiliki 568 buah sekolah dibawah naungan Yapenkris yang menyebar diseluruh wilayah Nusa Tenggara Timur. Jumlah ini terbagi atas PAUD/TK 188, SD 318, SMP 39, SMA/SMK  20, dan Perguruan Tinggi  3 buah. Jumlah ini belum termasuk TK/PAUD di jemaat-jemaat yang belum terdaftar di Yapenkris. Data sekolah-sekolah kristen di seluruh Indonesia dari Majelis Pendidikan Kristen Indonesia (MPK) diperkirakan 7000 buah dengan 180 yayasan kristen. Itu berarti 8,11% dari sekolah-sekolah kristen dan 11,8% yayasan kristen di seluruh Indonesia ada di NTT, di GMIT. Ini potensi sekaligus tantangan bagi GMIT untuk memajukan pendidikan di bumi Flobamora ini.

Dari 500-an sekolah tersebut tidak seluruhnya jelek sebagaimana pikiran kebanyakan orang. Hal ini diungkapkan oleh ketua sinode GMIT Pdt. Dr. Mery Kolimon dalam suara gembala yang disampaikan pada kebaktian pembukaan pertemuan raya 13 Yapenkris di aula serba guna jemaat Pola Tribuana Kalabahi-Alor, Rabu 14/9. Dari kajian-kajian yang ada kata Pdt. Mery, ada beberapa sekolah yang menunjukkan prestasi yang tinggi. “Kita punya SD GMIT 1 Kalabahi yang prestasinya hebat. SD GMIT 1 So’e yang akreditasinya A. Untuk dapat akreditasi A tidak gampang. Ada SD GMIT Ende Empat juga akreditasinya A, yang justru siswa-siswanya terbanyak beragama Muslim di kota Ende,” ujarnya.

Melalui prestasi-prestasi itu ketua sinode mengharapkan ke 13 yayasan itu saling memperkuat dan berbagi satu dengan yang lain. Pertemuan raya ini bisa menjadi moment kebangkitan bersama untuk menyatukan visi dan misi  sehingga pendidikan kristen di GMIT menjadi kabar baik bagi anak-anak NTT. Untuk itu, dibutuhkan wawasan dan spritualitas dari seluruh komponen Yapenkris. Bagi Pdt. Mery, wawasan dibutuhkan tapi yang tidak kalah penting adalah spritualitas. Dengan spritualitas orang dituntun untuk memahami pelayanan dari kacamata Tuhan.  Apa yang Tuhan mau dengan pendidikan kristen di NTT. Dipihak lain ia juga berharap pemerintah ikut membantu gereja. Pasalnya, tugas mencerdaskan anak bangsa adalah tugas negara sebagaimana diamanatkan Undang-undang Dasar. “Saya bertemu dengan sekian bupati dan yang paling jelas sikapnya adalah bupati Alor,” terangnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *