Doa Tidak Kalah Penting dari Khotbah

Foto bersama peserta pelatihan khotbah bersama pemateri Pdt. John Campbell-Nelson, Rabu, (22/8) di Jemaat Galed Kelapa Lima.

KUPANG, www.sinodegmit.or.id, Pada umumnya para presbiter (pendeta, penatua, diaken, pengajar) mengira mempersiapkan khotbah lebih penting daripada mempersiapkan doa. Pikirnya, doa akan mengalir dengan sendirinya. Padahal, kata Pdt. Dr. John Campbell-Nelson, sebetulnya jemaat butuh doa ketimbang khotbah.

“Sebagai pendeta, ulang kali orang datang undang saya, bilang, “Bapak, sebentar sore kita doa di rumah, “kecil” tamat SMA. Belum pernah dalam puluhan tahun ada orang yang bilang, “Bapak sebentar kita khotbah di rumah.” Dia tidak bilang begitu. Bukan khotbah yang dia minta. Dia minta doa. Jadi saya heran kalau kita akan berkhotbah di Ibadat Rumah Tangga, kita siap baik-baik. Akan tetapi berapa di antara kita yang juga mempersiapkan doa dengan baik-baik. Ko kita pusing siapkan khotbah, tapi doa, kita pikir nanti akan mengalir. Sebetulnya yang jemaat harapkan dari kita adalah doa. Jadi, kita harus mempersiapkan doa sama seperti kita siapkan khotbah,” jelas Pdt. John mengawali materinya pada kegiatan pelatihan khotbah yang diselenggarakan oleh Kaum Perempuan GMIT Rayon 1 Jemaat Galed Kelapa Lima.

Menurut Pdt. John, doa dan khotbah pada dasarnya berbeda namun punya kemiripan. Dalam doa, manusia berbicara dengan Tuhan sedangkan dalam khotbah, Tuhan berbicara dengan manusia. Oleh karena itu, doa juga membutuhkan sebuah upaya berteologi. Orang mesti tahu doa macam apa yang berkenan kepada Tuhan.

Ia mencontohkan, berdoa minta Tuhan memberkati kios di tetangga yang satu supaya lebih laris ketimbang kios di tetangga sebelah, bukanlah doa yang dikehendaki Tuhan.

“Ada orang mau buka kios. Dia antar amplop, sorong di mimbar dan bilang, Bapak Pendeta tolong doa supaya saya punya kios bisa berhasil dan membawa kesejahteran bagi keluarga. Di dalam amplop ada sisip uang 50 ribu rupiah. Lalu kita berdoa, “Ya Tuhan, kami mohon supaya Engkau menggerakkan banyak orang rajin belanja barang-barang bagus dan istimewa di Bapak Ayub punya kios yang baru mau di buka ini. Amin.”

Pdt. John lalu bertanya, “Ini doa ataukah iklan?” Sontak mengundang tawa peserta pelatihan.

“Padahal, lanjutnya, tetangga di sebelah yang juga sesama anggota jemaat punya kios, dan dia juga butuh orang belanja di dia punya kios.”

Jadi, di dalam doa, kita boleh menyampaikan kebutuhan hati seseorang, tapi bukan itu yang kita minta, yang kita minta dalam doa adalah jadilah kehendak Tuhan. Karena kita yakin kehendak Tuhan lebih baik dari kehendak kita sebagaimana doa Tuhan Yesus di Taman Getsemani.

Mengingat kebutuhan jemaat akan pentingnya doa, Pdt. John mengusulkan para Presbiter agar sungguh-sungguh mempersiapkan doa sama seriusnya seperti menyiapkan khotbah. Lantas, bagaimana cara menyiapkan doa?

“Untuk tugas Ibadah Rumah Tangga, buatlah persiapan doa dengan serius sama seperti anda buat untuk khotbah. Cara mempersiapkannya adalah belajar isi hati jemaat. Berupayalah untuk tahu pergumulan mereka, apa masalah yang mereka gumuli, apa kerinduan, kecemasan, dan kebahagiaan mereka. Mungkin beberapa hari sebelum ibadah bertemulah dengan tuan rumah, atau kita tiba di tempat ibadat lebih awal supaya bisa berbagi cerita dan memahami apa yang mereka gumuli dan harapkan di dalam doa. Dan yang penting juga adalah jangan buat doa seperti sandiwara, karena seperti juga khotbah, ada orang yang suka khotbah berlebih-lebihan dan doa juga berlebih-lebihan,” demikian pesan Pdt. John.

Menanggapi materi yang disampaikan, Adrianus Ulnang, salah satu peserta pelatihan, mengaku sangat tertolong karena membuka wawasannya dalam pelayanan Ibadah Rumah Tangga.

“Saya sangat senang. Materi yang disampaikan real dan ini kebutuhan kami kaum awam. Sebelum pelatihan ini saya pikir harus siap khotbah seperti pendeta, padahal apa yang Pak John bilang itu betul, tidak pernah jemaat datang undang majelis minta khotbah tapi mereka minta didoakan,” ujar Adrianus dengan raut gembira. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *