
Tubu-Amarasi Timur, www.sinodegmit.or.id, Jemaat Lahai Roi Tubu, Klasis Amarasi Timur merayakan HUT ke-69 dan syukur panen, sekaligus penggalangan dana untuk pembangunan gedung gereja pada Selasa (24 Juni 2024).
Kebaktian syukur tersebut dipimpin oleh Pdt. Jacob Eklemeus Niap, S.Th.
Wakil Ketua Sinode GMIT, Pdt. Saneb Y. Ena Blegur dalam suara gembalanya memaknai HUT tersebut sebagai pemberian Allah dan hal ini mengajarkan jemaat untuk memberi dengan tulus dari apa yang ada.
“Selamat ulang tahun……Kita belajar dari pembangunan Bait Suci bahwa bahwa komitmen untuk membangun itu ada hubungannya dengan berkat-berkat yang Tuhan beri. Selalu berangkat dari apa yang ada pada mereka bukan pada orang lain,” kata Pdt. Saneb.
Ia melanjutkan bahwa persembahan syukur panen dari jemaat merupakan komitmen untuk memberi yang terbaik bagi pembangunan gereja karena telah menerima pemberian yang terbaik dari Tuhan.

Terkait dengan penggalangan dana untuk pembangunan gedung, Pdt. Saneb mengingatkan jemaat untuk selalu menjaga nilai persekutuan.
“Nilai Persekutuan harus nomor 1. Karena di mana-mana membangun gereja, potensi konflik itu sangat tinggi. Jika ada perbedaan pendapat, selesaikan di Konsistori. Kemudian kelola pertanggung jawaban dengan baik untuk mendapatkan kepercayaan jemaat,” pesan Pdt. Saneb.
Sementara itu Staf Khusus Gubernur NTT Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Linus Lusi dalam sambutannya mendukung penuh pembangunan ini. Ia berharap jemaat menjadi agen pengembangan ekonomi dalam masyarakat melalui produk unggulan sesuai anjuran pemerintah “One Village, One Product”. Jika enokomi bertumbuh akan menopang pembangunan gereja tersebut.
“Mari memanfaatkan lahan-lahan tidur, jangan biarkan semak-semak tumbuh,” pesan Lusi.
Seusai kebaktian diadakan pemotongan tumpeng sebagai tanda sukacita ulang tahun jemaat. Kemudian dilanjutkan dengan lelang untuk hulu hasil yang telah dipersembahkan jemaat sebagai syukur panen.

Hasil panen yang dibawa jemaat antara lain: jagung, pisang, ubi, kacang-kacangan, ayam, babi, pinang, kelapa, tebu, padi, buah-buahan dan sayuran.
Hasil penggalangan dana tersebut akan dipakai untuk melanjutkan pekerjaan pembangunan gedung gereja.
“Gedung gereja yang lama usianya sudah sangat tua, beberapa waktu lalu plafonnya rubuh, karena itu kami berupaya untuk segera atap gedung yang baru supaya bisa beribadah di dalamnya,”kata Pnt. Juance Nubatonis, S.Pd, Sekretaris panitia pembangunan gereja.
Diinformasikan bahwa peletakan batu pertama gedung yang baru telah dilaksanakan pada 21 April 2019. Jemaat tersebut kini dilayani oleh Pdt. Noriance Farida Mada, S.Th dengan sebagian besar jemaat berprofesi sebagai petani dan peternak.
Hadir dalam acara tersebut Plt.Sekretaris Daerah Kabupaten Kupang, Piter Sabneno,Wakil Ketua Majelis Klasis Amarasi Timur Pdt. Mery Nenoharan-Lomi Ga, S. Th, Camat Amarasi, Camat Sulamu, Kepala Desa Tesbatan 2, para Pendeta GMIT, dan undangan lainnya. ***











