Muspel Pendeta Teritori Rote Ndao: Membangun Sinergi dan Memperkuat Kapasitas Pelayan

Foto: Norman M. Nenohai

BAA-ROTE,www.sinodegmit.com, Para Pendeta Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Teritori Rote Ndao mengadakan Musyawarah Pelayanan (Muspel) tahun 2024 di Jemaat GMIT Imanuel Oelunggu, Klasis Lobalain, pada Kamis (27/6).

Muspel tersebut dilaksanakan dengan agenda sharingpelayanan dan seminar tentang Manajemen Pendidikan di GMIT oleh Pdt. Norman M. Nenohai (Ketua Badan Pendidikan GMIT), dan Penilaian Kinerja Karyawan GMIT oleh Pdt.  Petrus Tameno (Sekretaris Bidang Penilaian Kinerja Karyawan GMIT).

Wakil Sekretaris Majelis Sinode GMIT, Pdt. Zimrat M.S. Karmany dalam diskusi menyampaikan banyak hal tentang penataan pelayanan di Jemaat dan Klasis, proyeksi mutasi, dan keputusan tentang atribut dan ibadah GMIT. Ada juga ruang bagi para pelayan untuk menyampaikan sejumlah persoalan yang dihadapi di jemaat-jemaat. 

Dua isu yang menguat dalam konteks pelayanan di teritori Rote Ndao ialah tumbuhnya denominasi gereja yang tidak prosedural dan penerapan aturan gereja yang berbeda-beda. Pdt. Zimrat menghimbau agar para Pendeta membangun sinergitas dan memperkuat kapasitas untuk mengatasi isu-isu yang muncul dalam pelayanan.

“Kita harus bersatu dan saling menopang dalam membangun oikumene gereja, untuk menciptakan persatuan, kesatuan dan keesaan di kalangan umat. Jangan menghadapi persoalan secara sendiri-sendiri, tetapi bersama-sama membangun sinergitas. Selain itu, diharapkan para Pendeta memperkuat kapasitas diri dengan aturan-aturan gereja, agar tidak salah dalam penafsiran dan penerapannya di Jemaat,” kata Pdt. Zimrat.

Pdt. Zimrat berharap Muspel tersebut menjadi agenda rutin setiap tahun, agar menjadi ruang belajar dan berbagi, dan meningkatkan spiritualitas para pelayan .

Pdt. Martha M. Kedoh, Ketua Majelis Jemaat GMIT Dinis Danggoen, Klasis Rote Barat Daya mengungkapkan kesan dan harapannya.  

“Muspel tersebut sangat bermanfaat karena merupakan wadah untuk menyampaikan pergumulan yang saya alami di jemaat, sekaligus belajar tentang aturan-aturan gereja, agar tidak salah dalam penafsiran dan penerapan di jemaat. Selain itu, ini momen yang sangat baik karena ada wadah untuk berjumpa dengan rekan-rekan pelayan di teritori Rote-Ndao. Saya mendapat energi baru melalui perjumpaan ini untuk kembali melaksanakan pelayanan di Jemaat,” kata Pdt. Martha.

Ia berharap Muspel seperti ini dilaksanakan setahun dua kali karena sangat bermanfaat bagi para pelayan di Jemaat.

Muspel tersebut didahului dengan ibadah pembukaan yang dipimpin oleh Pdt. Ance Bailao Nomleni, Ketua Majelis Jemaat Betlehem Ndudale, Klasis Lobalain, dan dihadiri oleh para Pendeta dan Vicaris se-teritori Rote Ndao. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *