Oecusse-Timor Leste, www.sinodegmit.or.id, Majelis Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) menghadiri Sidang Sinode Gereja Protestan di Timor Timur (Igreja Protestante Iha Timor Lorosa’e /IPTL) di Jemaat Petra Oecusse, Timor Leste, pada tanggal 4-8 Juli 2024.
Ketua Majelis Sinode GMIT, Pdt. Semuel B. Pandie, Wakil Sekretaris Sinode, Pdt. Zimrat M.S. Karmany dan Ketua Majelis Klasis (KMK) Timor Tengah Utara, Pdt. Andreas I. Nubatonis menghadiri sidang tersebut.
Dalam sambutannya, Pdt. Semuel berbicara tentang relasi ekumene antara GMIT dan IPTL yang tidak terpisahkan, meskipun ada di Negara yang berbeda. GMIT dan IPTL menghadapi tantangan pelayanan yang sama di wilayah Timor.
“Kita menghadapi isu yang sama yakni kemiskinan ekstrim, stunting,krisis ekologi, perubahan iklim, gagal tanam-gagal panen dan peningkatan ekonomi jemaat. Kita berdoa kepada Tuhan, agar melalui tuntunan Roh Kudus, persidangan ini melahirkan keputusan-keputusan yang baik, yang diwujudkan dalam proram pelayanan untuk mengatasi tantangan gereja masa kini,” kata Pdt. Semuel.
Ia juga menegaskan kembali kesepakatan bersama GMIT dan IPTL pada tahun 1988, yakni kerja sama untuk pengembangan pendidikan, teologi dan ekonomi untuk pertumbuhan jemaat.
“Saat ini, GMIT memiliki tiga lembaga pendidikan tinggi yakni Institut Pendidikan Soe (IPS), Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang dan Universitas Tribuana Alor, yang dapat dijadikan sebagai tempat pengembangan pendidikan untuk kepentingan pelayanan dalam gereja,” lanjut Pdt. Semuel.
Pdt. Semuel berharap seluruh agenda persidangan berjalan dengan baik, termasuk pemilihan Pengurus Sinode IPTL berlangsung dalam pimpinan Tuhan.
GMIT dan IPTL sudah lama membangun relasi ekumene. Sebelumnya IPTL bernama Gereja Kristen di Timor Timur (GKTT), yang didirikan pada 9 Juli 1988 dan menjadi anggota Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) pada 28 April 1989. Pada waktu Referendum, Timor Timur keluar dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), pada tahun 1999, GKTT berganti nama menjadi IPTL pada Sidang Sinode tahun 2000, sebab tidak lagi menjadi bagian dari Negara Indonesia. Namun relasi ekumene dengan GMIT tetap terpelihara sampai sekarang.
Sidang IPTL dihadiri oleh unsur Penasehat Sinode, Pengurus Sinode, para Pendeta dan delegasi dari 78 Jemaat yang tersebar di wilayah Republik Demoratik Timor Leste. *** (Pdt. Zimrat Karmany)