KUPANG, www.sinodegmit.or.id, “Kalau kita baca sejarah zending, sekolah-sekolah GMIT didirikan dengan fungsi diakonia untuk mencerdaskan masyarakat. Karena itu kita harus saling membantu, dan mencari bentuk yang tepat untuk memajukan sekolah-sekolah GMIT.” Demikian disampaikan Ketua Sinode GMIT, Pdt. Semuel B. Pandie dalam Rapat Koordinasi tentang Sekolah GMIT di Aula Kantor Klasis Kota Kupang, pada Jumat (14/6).
Ada sejumlah persoalan yang dialami oleh sekolah-sekolah GMIT, mulai dari sarana prasarana, kekurangan tenaga pengajar, kekurangan biaya operasional sekolah, tidak adanya kerja sama dengan gereja setempat, persoalan manajemen, sertifikasi tanah GMIT, dll. Menurut Pdt. Semuel, persoalan-persoalan ini dapat diselesaikan oleh kita sendiri.
“Pendidikan GMIT bukan pendidikan profit tetapi pendidikan diakonia, karena itu kita harus menunjukan kepedulian kita, berjejaring, dan memberi diri untuk memajukan sekolah-sekolah GMIT. Hanya kita yang dapat ‘menyembuhkan’ diri sendiri. Karena kita harus sadar bahwa selama ini GMIT telah ikut membangun kualitas Sumber Daya Manusia dan mencerdaskan masyarakat. Mari menunjukan perhatian kita”, lanjut Pdt. Semuel.
Ia juga meminta perhatian dari klasis-klasis dan gereja-gereja, di mana ada sekolah GMIT di wilayah pelayanannya. Para pengurus Yayasan dan sekolah-sekolah diminta untuk membangun relasi yang baik, memperkuat manajemen, dan membangun mitra dengan pemerintah.
Dalam rapat koordinasi tersebut juga dibahas Skema Sekolah Unggul dan Sekolah Laboratorium, pengadaan beasiswa dan tenaga guru, sarana prasarana sekolah, tunjangan guru, restrukturisasi Pengurus Yayasan Pendidikan Kristen (Yapenkris), serta kerja sama dengan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang dan Institut Pendidikan Soe.
Untuk tahun ini, Badan Pendidikan Sinode akan membangun beberapa sarana prasarana sekolah, yang anggarannya bersumber dari sumbangan 2 % pendidikan, Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU) dari Pemerintah.
Ketua Badan Pendidikan Sinode GMIT, Pdt. Norman M. Nenohai berharap ada kerja sama dan sikap kepedulian yang baik dari semua pihak untuk memperbaiki kualitas pendidikan di GMIT.
Hadir juga dalam rapat tersebut Sekretaris Sinode GMIT, Pdt. Lay Abdi K. Wenyi, Bendahara, Pnt. Yefta Sanam, Badan Pendidikan Sinode GMIT, para Ketua Klasis Kupang daratan dan Semau, Pengurus Yapenkris Prisqila, Yapenkris Nehemia, Yapenkris Sonafhonis dan Yapenkris Meusine, anggota Satuan Pelayanan Badan Pembantu Pelayanan (BPP) Pendidikan Sinode GMIT, dan para Kepala Sekolah SD, SMP, SMA/SMK yang berada di wilayah 4 Yayasan tersebut. ***