//Selamat Jalan Pdt. Thomas Oktovianus Hayr, S.Th

Selamat Jalan Pdt. Thomas Oktovianus Hayr, S.Th

Kupang,www.sinodegmit.or.id, – Suasana duka menyelimuti keluarga besar Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) atas meninggalnya salah satu pelayan Tuhan yang setia, Pdt. Thomas Oktovianus Hayr, S.Th, pada Senin, 7 Juli 2025 di Rumah Sakit Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang, setelah berjuang melawan sakit sejak April 2023. Ia menghembuskan napas terakhir dalam usia 56 tahun, 8 bulan, dan 12 hari. Jenazah almarhum dikuburkan di Tarus, Desa Mata Air, Kupang, pada Kamis, 10 Juli 2025.

Pdt. Hayr lahir di Ujung Pandang (Makassar) pada 25 Oktober 1968. Setelah menyelesaikan studi teologi di STT Intim Makassar pada tahun 1997, ia memulai perjalanan panjang pengabdiannya sebagai pelayan GMIT sejak 1 November 2000. Dalam rentang 26 tahun 1 bulan masa kerja, beliau dikenal sebagai gembala yang semangat, dedikasi pelayanan yang tinggi, dan penuh kasih.

Pelayanan pertamanya dimulai di Jemaat Wilayah Semau Utara, Klasis Semau (2000–2005), dan kemudian melanjutkan tugas sebagai Koordinator Pelayanan Wilayah Klasis Semau (KPWK) dalam dua periode (2008–2012 dan 2011–2015). Mendiang juga pernah melayani di RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang (2015–2019), dan terakhir di Jemaat Pohonitas Manulai II, Klasis Kota Kupang (2019–2023), sebelum menjalani masa cuti karena kondisi kesehatannya memburuk sejak 25 Juni 2025.

Di balik keteguhan imannya, Pdt. Hayr adalah suami yang penuh kasih bagi Pdt. Dintje Destrin Maarisit, S.Th, dan ayah dari tiga anak yang ia banggakan: Vicaria Carasatya E. Hayr, Jeremia Gerrit Hayr, dan Agung Putra Hayr.

Dengan penuh kasih, jenazah mendiang dilepas dengan ibadah penguburan yang berlangsung di Gedung Ibadah Jemaat Pohonitas Manulai II, dipimpin oleh Pdt. Petrus Tameno, M.Th sebagai pengkhotbah dan Pdt. Fransina Ledoh, M.Th sebagai liturgos. Ibadah tersebut dihadiri oleh Majelis Sinode GMIT, para Pendeta Klasis Kota Kupang, Jemaat setempat, rekan sepelayanan, dan keluarga.

Ketua Sinode GMIT, Pdt. Semuel B. Pandie, dalam suara gembalanya mengungkapkan bahwa meninggalnya Pdt. Thomas Oktovianus Hayr adalah bentuk anugerah tertinggi dari Allah — sebuah pembebasan yang kudus di tengah pergumulan panjang dengan sakit yang dideritanya.

Pdt. Pandie mengenang sosok mendiang sebagai pribadi yang hangat, penuh semangat, setia dalam panggilan, dan tidak pernah lelah memberi dukungan bagi rekan sepelayanan. Ia menyebut, pikiran-pikiran kritis dan konstruktif dari Pdt. Hayr selalu menjadi berkat bagi Majelis Sinode GMIT dan Majelis Klasis Kota Kupang.

Terima kasih untuk dedikasi dalam pelayanan, Pdt. Tom Hayr….. Kami mendukung Ibu Pdt. Desi bersama anak-anak dalam dukacita ini,” ucapnya dengan penuh empati.

Tak lupa, apresiasi yang tulus juga disampaikan kepada Jemaat Pohonitas yang telah merangkul dan melayani Pdt. Hayr dalam segala situasi, baik dalam masa sehat maupun sakit dengan cinta sejati. Ia berharap hal ini menjadi teladan bagi Jemaat-jemaat GMIT lainnya. ***