
Foto: Frits Tae
Malaka, www.sinodegmit.or.id — Di bawah langit Malaka yang teduh, sebuah nama besar dalam sejarah pelayanan GMIT menutup lembar terakhir pengabdiannya di dunia ini. Pdt. Emeritus Dominikus Kehi Meak, sosok yang dikenal sebagai perintis pemberita Injil di wilayah Malaka dan Belu, meninggal dengan tenang pada Kamis, 31 Juli 2025 di usia 83 tahun dan 30 hari, setelah bergumul dengan sakit lambung sejak Juni.
Kehilangan ini bukan hanya dirasakan oleh keluarga, tetapi oleh seluruh warga jemaat yang pernah disentuh oleh ketulusan pelayanannya. Dalam Ibadah Penguburan yang dilangsungkan penuh haru di Dusun Lookmi, Desa Motaulun, Klasis Malaka, kenangan dan kesaksian tentang hidupnya menjadi nyala obor yang menginspirasi.
Pdt. Yusuf Bureni, Ketua Majelis Klasis Malaka dalam khotbahnya pada saat ibadah penguburan, memuji Pdt. Dominikus sebagai perintis pelayanan yang setia sampai akhir hidupnya.
“Alm. Pdt. Emr. Domi Kehi adalah seorang pelayan yang setia dalam panggilan pelayanan, merintis dan mendirikan jemaat di Klasis Belu dan Malaka. Ia bertanding dalam iman, tidak mencari kesenangan pribadi, tetapi setia pada Kristus, setia sampai titik akhir,” kata Pdt. Yusuf.
Ia juga mengajak pelayan masa kini belajar dari kisah hidup Pdt. Dominikus.
“Hidup bukan sekedar memulai dan berjalan. Tetapi tetap bertahan dan setia sampai garis akhir. Tidak di tengah jalan saja. Menjalani tapak pelayanan, jalani dengan hati yang percaya dalam iman seperti yang dilakukan oleh Pdt. Emr. Domi Kehi. Ia tetap setia dalam kesepian, kesunyian dan pengorbanan”. Pesan Pdt. Yusuf.
Sementara itu Bendahara Majelis Sinode GMIT, Pnt. Yefta Sanam dalam suara gembalanya menyampaikan ucapan trimakasih kepada Istri, anak-anak dan keluarga karena telah mendukung pelayanan Alm. Pdt. Domi Kehi sepanjang pelayanannya melayani umat di Malaka dan Belu. Menurutnya, Pdt. Domi Kehi Tidal hanya mendukungnya, melainkan telah mempersembahkan seorang pelayan untuk pekerjaan Tuhan di Malaka.
“Atas nama Keluarga Besar Sinode GMIT dan Majelis Sinode Harian, kami sampaikan turut bersuka cita yang mendalam kepada semua keluarga terkasih yang ditinggal. Alm. Pdt. Emr. Domi Kehi adalah pelayan yang telah mengabdikan hidupnya secara utuh pada Pelayanan Tuhan”. Tutup Pnt. Yefta Sanam.
Pdt. Dominikus lahir di Motaulun Babunuk 1 Juli 1942. Setelah menamatkan Pendidikan Sekolah Rakyat di Wetulan Maktihan (1955), Ia mengikuti kursus penginjilan di Atambua (1962). Kemudian melanjutkan Pendidikan ke Sekolah Theologi Mardhi Wacana di Kalabahi Alor (1968-1972).
Setelah menjalani masa vikariat di Jemaat Imanuel Maktihan (1972-1977), ia ditahbis menjadi Pendeta GMIT (1977) dan mengawali pelayanan di Jemaat Imanuel Maktihan Klasis Malaka (8 Desember 1977).
Selanjutnya secara berturut-turut melayani di Jemaat Biudukfoho/Makenbala, Klasis Malaka (1977-1983); Jemaat Wilayah Maktihan dan Wilayah Weoe, Klasis Malak (1983-1987); Jemaat Atambua di Atapupu, Wilayah Halelulik, Hoineno, Motamaro, Klasis Belu (1987); Jemaat Wilayah Kusa/Kakuun, Klasis Malaka (1988-1990).
Meskipun secara resmi pensiun pada tahun 1996, panggilan iman membuatnya terus terlibat aktif hingga tahun-tahun akhir hidupnya. Oleh karena kebutuhan pelayanan, ia kembali melayani di Jemaat Maranatha Kalitin-Lakafehan, Klasis Belu (1997); Membantu pelayanan di Jemaat Wilayah Maktihan-Malaka. Pada tahun 1998 ia membuka Pos Pelayanan di Dusun Kleik dengan nama ‘Ebenhaezer Kleik.’ Jemaat tersebut sekarang bernama “Jemaat Ebenhaezer Motaulun” Klasis Malaka.

Foto: Frits Tae
Dalam kehidupan pribadinya, Pdt. Dominikus Kehi membangun rumah tangga dengan Juliana Luruk Bui. Dari pernikahan ini mereka dikaruniai 8 anak, meskipun empat telah lebih dahulu mendahuluinya. Ia meninggalkan 12 cucu, generasi yang diharapkan meneruskan warisan iman dan pelayanan.
Prosesi pemakaman yang diawali dengan ibadah pelepasan di rumah duka dipimpin oleh Pdt. Presisly Mautuka, S.Th., dan dilanjutkan di lokasi penguburan oleh Pdt. Yusuf Bureni, S.Th (pengkhotbah) dan Pdt. Nensy Berbelina Maak, S.Th (liturgos). Jenazah mendiang dikuburkan di Dusun Lookmi, Desa Motaulun – Kecamatan Malaka Barat.
Kepergian Pdt. Emr. Dominikus Kehi meninggalkan duka mendalam, namun semangat dan jejak pelayanan akan terus dikenang dalam sepanjang masa. *** (Kontributor: Frits Tae)











