//Majelis Sinode GMIT Kembangkan Koperasi Merah Putih untuk Tingkatkan Ekonomi Jemaat

Majelis Sinode GMIT Kembangkan Koperasi Merah Putih untuk Tingkatkan Ekonomi Jemaat

Momen Perhadapan Pengurus Koperasi Merah Putih di Jemaat Ibadat Air Nona, Klasis Kota Kupang, Minggu, 10/8/2025. Foto: Boy Nggaluama.

Kupang, www.sinodegmit.or.id, Majelis Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) mengambil langkah strategis dengan membentuk Koperasi Merah Putih. Koperasi ini bertujuan untuk mengembangkan ekonomi jemaat sekaligus mendukung pelayanan gereja. Demikian disampaikan Bendahara Majelis Sinode GMIT, Pnt. Yefta Sanam kepada media tersebut pada Rabu (25/9/2025).

Menurut Pnt. Yefta, saat ini Koperasi Merah Putih berfokus pada dua bidang utama yakni simpan pinjam dan koperasi produsen. Tahap awal yang sedang berjalan adalah penggalangan dana sebagai modal operasional. Di sisi produsen, koperasi ini telah melakukan survei potensi alam dan mulai mengumpulkan hasil bumi seperti asam, kemiri, kopra, dan biji jambu mete. Sebagai contoh, di Klasis Mollo Timur, koperasi sudah berhasil mengumpulkan satu ton hasil bumi.

Pnt. Yefta menambahkan bahwa para pengurus Koperasi Merah Putih juga aktif membangun jejaring pemasaran.

Ia menyebutkan bahwa mereka sudah menjalin komunikasi dengan pembeli dari Surabaya untuk mendistribusikan hasil produksi. Inisiatif ini diharapkan tidak hanya memberikan tambahan pendapatan ekonomi bagi jemaat dan gereja, tetapi juga menciptakan sistem ekonomi yang berkelanjutan di lingkungan GMIT. Upaya ini menunjukkan komitmen gereja dalam memberdayakan jemaat secara holistik, mencakup aspek spiritual maupun ekonomi.

Ia berharap Klasis-klasis di GMIT dapat terlibat dan mendukung kemajuan koperasi tersebut.

“Kami berharap jemaat dan klasis dapat terlibat karena kehadiran koperasi ini dapat memberikan solusi atas permasalahan yang selama ini dialami oleh jemaat, di mana hasil bumi sering dijual dengan harga murah. Oleh karena itu, kami membangun sistem pasar yang dapat meningkatkan harga jual hasil bumi masyarakat,” lanjut Pnt. Yefta.

Harapan serupa juga disampaikan oleh Ketua Koperasi Merah Putih, Yermias R.A. Manu, agar jemaat GMIT yang memiliki hasil bumi dapat berpartisipasi menjadi anggota dan membangun koperasi, baik di bidang simpan pinjam maupun produsen. Saat ini, ada empat Klasis yang sudah terlibat dalam gerakan ini adalah Klasis Mollo Timur, Klasis Mollo Barat, Klasis Amanuban Timur, dan Klasis Kuanfatu.

Diinformasikan bahwa pembentukan Koperasi tersebut merupakan hasil Keputusan Sidang Sinode ke-35 di Sabu untuk memperkuat ekonomi Jemaat, yang tertuang dalam Haluan Kebijaksanaan Umum Pelayanan (HKUP) GMIT Periode 2024-2027 yakni membangun kelompok-kelompok pemberdayaan ekonomi, sehingga jemaat bisa terlibat dalam persekutuan dan berdiakonia bersama-sama.***