//Majelis Sinode GMIT Tahbis Gedung Gereja Emaus Oebelo-Tanah Merah

Majelis Sinode GMIT Tahbis Gedung Gereja Emaus Oebelo-Tanah Merah

Kupang, www.sinodegmit.or.id, Majelis Sinode GMIT menahbiskan Gedung Gereja Emaus Oebelo-Tanah Merah, Klasis Kupang Tengah, pada Minggu (16/11/2025). Pentahbisan ini merupakan momen ungkapan syukur atas selesainya pembangunan gereja bersama seluruh pihak yang berpartisipasi.

Peletakan batu pertama gedung tersebut dilaksanakan pada tahun 2017. Namun pada tahun 2020 baru pekerjaan pembangunan dilanjutkan. Beberapa tahapan pembangunan gedung gereja dikerjakan secara gotong royong oleh Jemaat, sedangkan lainnya menggunakan pihak ketiga. Hingga selesai, gedung tersebut menghabiskan dana Rp. 2.400.530.000.- Dana tersebut bersumber dari sumbangan wajib dan sukarela jemaat, bantuan dari Jemaat luar, dari Pemerintah Provinsi NTT dan UKAW Kupang.

Jemaat tersebut memiliki 82 orang presbiter, 572 kepala keluarga yang tersebar di 17 rayon dan dilayani oleh Pdt. Elsa Sihasale-Huwae.

Ketua Sinode GMIT, Pdt. Semuel B. Pandie dalam suara gembalanya mengajak Jemaat untuk bersyukur dengan selesainya pembangunan tersebut karena campur tangan Tuhan.

Ia juga menyampaikan bahwa gedung yang bagus harus diikuti juga perubahan cara berpikir tentang hidup bergereja agar makin dewasa dalam pelayanan dan iman, menjaga kasih sayang, belajar saling mendengar dan menghargai.

Bertepatan dengan bulan Lingkungan Hidup GMIT, Pdt. Semuel mengajak Jemaat untuk menanam pohon.

“Gerakan tanam 1 juta pohon. Saya ajak kita semua untuk tanam. Minimal 1 orang tanam 1 pohon,” ajak Pdt. Semuel.

Ia menginformasikan bahwa sebelumnya GMIT telah menanam 10 ribu anakan pohon umur panjang di Klasis Amabi Oefeto Timur, sedangkan 13 ribu anakan dikirim ke Rote. Demikian juga untuk beberapa Klasis yang lain.

“Ini bagian dari panggilan gereja untuk melaksanakan pembebasan holistik bagi bumi ciptaan Tuhan, sebab Allah telah lebih dahulu mengadakan pembebasan holistik, memberitakan kabar baik dan sukacita kepada semua makhluk,” tutup Pdt. Semuel.

Sementara itu, Bupati Kupang, Yosef Lede dalam sambutannya tak henti-henti mengungkapkan rasa kebahagiaannya dengan adanya pentahbisan gedung gereja tersebut, sebab jemaat telah menyelesaikan pembangunan ini dengan baik. Bupati Yosef juga berpesan agar Jemaat senantiasa menjaga persekutuan.

“Pembangunan sudah selesai, kita berharap tetap jaga persekutuan dan keutuhan, jangan tercerai-berai,” pesan Bupati Yosef.

Salah satu Jemaat, Imanuel Siswanto berharap jemaat belajar dari pembangunan gereja tersebut supaya lebih dewasa dan terus bertumbuh dalam iman kepada Tuhan Yesus.

“Banyak peristiwa yang dialami oleh Jemaat Emaus Oebelo dalam penyelenggaraan pembangunan gedung gereja tersebut, baik suka maupun duka, hingga perbedaan pendapat. Namun ini menjadi pelajaran berharga bagi jemaat masa kini, dan generasi mendatang, sekaligus menjadi pendewasaan iman agar jemaat berkembang lebih baik,” kata Imanuel.

Pentahbisan tersebut didahului dengan pembukaan selubung papan nama oleh Pdt. Semuel B. Pandie bersama Bupati Kupang, Yosef Lede, penandatanganan prasasti, pelepasan burung merpati, dan pengguntingan pita pada pintu gereja.

Selanjutnya Wakil Sekretaris Sinode GMIT, Pdt. Zimrat M.S.Karmany menerima penyerahan gedung secara simbolis dari Ketua Majelis Jemaat Emaus Oebelo-Tanah Merah, Pdt. Elsa Sihasale-Huwae kemudian menahbiskannya.

Kebaktian dipimpin oleh Pdt. Zimrat M. S. Karmany sebagai liturgos dan Pdt. Lay Abdi K. Wenyi sebagai Pengkhotbah.

Hadir dalam acara tersebut, Bendahara Majelis Sinode GMIT, Pnt. Yefta Sanam, Ketua Majelis Klasis Kupang Tengah, Pdt. Alfred Waang Sir, Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Kupang, para Pendeta GMIT, dan undangan lainnya. ***