
Menurut kamus besar bahasa Indonesia judi diartikan sebagai permainan dengan menggunakan uang atau barang berharga sebagai taruhan. Sedangkan ‘perjudian’ adalah perihal bejudi dan tempat berjudi.
Kita mengenal banyak jenis perjudian yang dipraktekan dalam masyarakat seperti kupon putih, bingo, kuru-kuru, sabung ayam, bola guling, judi kartu, undian berhadiah (diadakan oleh gereja), judi online (disimbol: 303), dll. Bahkan di rumah dukapun orang bermain judi. Rumah duka menjadi tempat mencari nafkah dari para penjudi. Bukannya datang menghibur keluarga duka, justru datang untuk mencari nafkah di rumah duka. Di sini gereja bahkan tidak berdaya dalam bertindak.
Saya ingat tahun 1980-an terdapat jenis judi namanya PORKAS, ini seperti dilegalkan diseluruh Indonesia padahal perjudian dilarang dan dianggap sebagai tindak pidana dengan ancaman hukuman yang berat. PORKAS kemudian berubah mejadi SDSB (sumbangan dana sosial berhadiah). Kalau Porkas, pasang huruf sedangkan SDSB pasang angka. Jadi semua orang waktu itu berusaha agar bisa bermimpi supaya bisa isi kupon. Kalau mimpi persis huruf dan angka, langsung isi, tapi kalaupun tidak mimpi tentang huruf dan angka, maka objek mimpi tersebut dapat ditafsir menjadi huruf dan angka misanya ada mimpi dua ekor anjing. Pasti dia akan isi dua angka 2-2 atau empat 1-1-2-2. Bahkan ada satu ikat pinggang kulit yang tenar waktu itu, namanya ikat pinggang JM. JM tertulis di kepala ikat pinggang. Dan hampir tiap hari mereka mimpi ikat pinggang JM.
Tapi apapun jenis judi dan maraknya perjudian, yang jelas bahwa perjudian menjadi salah satu persoalan kemasyarakatan yang sering memakan korban. Sudah banyak pribadi dan keluarga yang menjadi korban, KDRT, lilitan hutang, kenakalan remaja, kecanduan judi, stress dan bunuh diri. Judi menjadi semacam lubang hitam. Ia tidak memberikan peluang bagi orang untuk berkembang dan berhasil, melainkan terjun ke dalam penderitaan.
Jika perjudian hanya membawa penderitaan dan malapetaka maka bagaimana orang Kristen mawas dirinya dari perjudian? Thema ini membimbing kita untuk memahami bacaan kita hari ini, Amsal 30:7-9
Amsal 30:1-33 merupakan kumpulan peribahasa yang ditulis oleh Agur bin Yake dari Masa yang menekankan tiga pokok yaitu doa, ajaran hidup dan karakter yang baik
Khusus Amsal 30:7-9 merupakan doa seorang Agur Bin Yake menurut Alkitab bahasa Indonesia sehari-hari (BIS) : Ya Allah aku mohon sebelum aku mati. Berikan kepadaku dua hal ini. Jangan sampai aku mengucapkan kata-kata curang dan dusta dan jangan biarkan aku miskin atau kaya. Berikanlah padaku hanya apa yang kuperlukan. Sebab apabila aku kaya, mungkin aku akan berkata bahwa aku tidak memerlukan Engkau. Dan jika aku miskin, mungkin aku akan mencuri sehingga mencemarkan nama-Mu.
Doa Agur anak Yake ini adalah doa yang singkat, padat dan jelas. Sebuah doa yang tidak bertele-tele yang lahir dari seorang yang rendah hati, yang sadar tentang siapa dirinya di hadapan Tuhan sebagai manusia lemah dan terbatas.
Terdapat tiga hal pokok dalam bacaan ini:
Pertama; Agur membuat dua permintaan dalam doanya kepada Tuhan (7). Dia bahkan meminta Tuhan untuk mengabulkan permintaannya sebelum dia mati. (ya Allah, aku mohon sebelum aku mati). Hal ini menunjukan bahwa dua permintaan itu paling utama dalam hidupnya.
Kedua; permintaan pertama adalah Tuhan menjauhkan Agur dari kecurangan dan kebohongan (8a; Jangan sampai aku mengucapkan kata-kata curang dan dusta). Curang artinya: tidak jujur, tidak lurus hati, menipu, tidak adil. Bohong artinya: kata dan perbuatan tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya. Sama dengan dusta/palsu. Agur berdoa minta Tuhan jauhkan semua itu dari hidupnya.
Mengapa? Karena kecurangan dan kebohongan mengakibatkan ketidakpercayaan terhadapnya dan mengantarkan dia ke dalam kebinasaan. Sekali seseorang berbuat curang dan berbohong dia akan terus berbuat curang dan berbohong untuk menutupi kecurangan dan kebohongan sebelumnya. Maka kejujuran tidak ada lagi (pengalaman di UPP Personil Majelis Sinode GMIT, seorang pendeta bisa berbohong karena dua hal, takut atau karena karakter. Karena itu kalau ada masalah, MSH minta pangggil semua pihak terkait; Pendeta yang bersangkutan, MJH, BP3J, KMK. Banyak kebohongan yang terungkap karena semua ada sebagai saksi).
Ketiga; permintaan kedua adalah agar Tuhan tidak memberikan kemiskinan atau kekayaan kepada Agur karena dapat menjauhkannya dari Tuhan (8b-9) ( jangan biarkan aku miskin atau kaya. Berikanlah padaku hanya apa yang kuperlukan. Sebab apabila aku kaya, mungkin aku akan berkata bahwa aku tidak memerlukan Engkau. Dan jika aku miskin, mungkin aku akan mencuri sehingga mencemarkan nama-Mu).
Kekayaan bisa membuat Agur lupa Tuhan. Sebaliknya kemiskinan bisa membuat Agur mencuri dan karena itu berdosa kepada Tuhan. Permintaan Agur lain dari yang lain, sebab orang lain minta untuk kaya tapi dia meminta untuk tidak kaya padahal kekayaan itu penting. Kalau permintaan untuk tidak misskin itu wajar. Hal Ini menunjukan bahwa Agur memiliki kepribadian yang sederhana yang hanya mau mencukupkan diri dengan berkat yang sudah Tuhan berikan dengan tetap percaya dan bergantung pada Tuhan.
Berdasarkaan pejelasan teks tersebut, terdapat tiga pelajaran penting bagi orang Kristen jika dikaitkan dengan perjudian.
Pertama; doa permohonan mesti ada skala prioritas. Selain itu doa kepada Tuhan tidak boleh meminta berkat jasmai saja misalnya berupa sandang, pangan dan papan. Doa juga mesti meminta berkat sukacita damai sejahtera hikmat. Termasuk doa supaya tetap jujur, dijauhkan dari kecurangan dan kebohongan. Sebab dengan karakter jujur maka orang Kristen akan terhindar dari berbagai bentuk perjudian yang penuh dengan manipulasi, rekayasa, monopoli keuntungan dan sikap menggantungkan diri pada ketidakpastian.
Kedua; menjauhkan diri dari kecurangan dan kebohongan.
Salah satu cara menjaga diri dari dua hal buruk ini adalah dengan tidak terlibat dalam berbagai bentuk perjudian. Hindarilah lingkaran setan perjudian entah sebagai bandar atau pemiik, pengelola atau agen maupun penjudi itu sendiri. Semuanya itu mesti dijauhkan sebab dengan demikian orang Kristen dapat terhindar dari kecurangan dan kebohongan. Mungkinkah kita salah satunya?
Perjudian adalah dosa yang dapat berdampak buruk bagi kehidupan pribadi keluarga gereja dan masyarakat. Judi buat banyak orang stres dan depresi hingga berujung pada tindakan bunuh diri, curang atau bohong, menipu, mencuri, berkelahi, KDRT) bahkan pembunuhan.
Perjudian juga membuat kita terjebak pinjaman online (pinjol) atau pinjaman di Bank dengan bunga tinggi; investasi online (jenis judi yang diberi nama samaran). Maka……. Mawas diri dan hindarkan diri dari perilaku perjudian. Caranya adalah dengan bekerja bersungguh-sungguh. Kerja keras sebagai tindakan iman untuk menolak dan menghentikan perjudian.
Perjudian merusak tatanan kehidupan. Dalam judi terdapat sifat cinta uang yang membawa manusia kepada dosa. Cinta uang juga adalah sikap yang menghancurkan ekonomi keluarga. Keluarga yang cinta uang perlahan menjauh dari kehendak Allah. Tidak jarang terjadi perselisihan antar keluarga karena uang. Berbagai dampak negatif dari judi adalah bukti bahwa perjudian tidak bisa menjadi sandaran ekonomi orang Kristen. Alkitab juga menasehati kita untuk menjauhkan diri dari usaha “mendapat kekayaan dengan cepat” karena tidak diberkati dan akan cepat berkurang (Amsal 13:11; 20:21).
GMIT mengakui bahwa perjudian adalah tindakan yang bertentangan dengan kehendak Allah. Uang dan segala jenis barang/harta yang diperoleh dengan cara perjudian, tidak akan membawa berkat. Tidak ada orang yang kaya karena judi”.
Ketiga; Belajar cukupkan diri dengan berkat Tuhan yang kita terima dalam hidup dan tetap percaya dan bergantung pada Tuhan. Bahwa hidup ini tidak ditentukan oleh kekayaan yang kita miliki melainkan ditentukan anugerah Tuhan.
Orang Kristen mesti bekerja keras, cerdas, tuntas dan iklas. Maka dengan demikian tidak ada waktu untuk berjudi. Selain itu berkat yang diperoleh dari hasil kerja dipakai untuk melayani Tuhan dan sesame, bukan dijadkan taruhan dalam perjudian. Hal inipun akan menghindarkan orang kristen dari kebiasaan berjudi.
Maka, Mawas diri dan hindarkan diri dari perilaku perjudian. Caranya adalah bekerja bersungguh-sungguh. Mari berdoa dan bekerja sungguh-sungguh agar terhindar dari perjudian. amin ***











