//“Gereja yang Relevan, Gereja yang Menulis”

“Gereja yang Relevan, Gereja yang Menulis”

Sabu, www.sinodegmit.or.id, Majelis Sinode GMIT menyelenggerakan ‘Pelatihan Peningkatan Kapasitas Literasi dan Pelatihan Jurnalistik’ di Jemaat Ebenhaezer Menia, Klasis Sabu Barat, pada Jumat dan Sabtu (11-12/7/2025). Kegiatan ini mendorong para Presbiterdan anggota jemaat dalam memperlengkapi diri dengan berbagai teknik pengembangan budaya literasi guna menghasilkan pelayanan yang berkualitas dan relevan di ruang publik, serta menjadi bukti sejarah pelayanan bagi generasi mendatang.

Ketua Majelis Klasis (KMK) Sabu Timur, Pdt Jhon Moses Hendrik Wadu Neru dalam suara gembalanya saat membuka kegiatan tersebut menyoroti gereja yang kehilangan perannya di ruang publik, terutama pengambilan kebijakan.

“…..Diharapkan gereja hadir bukan hanya melalui peristiwa-peristiwa seremonial, tetapi memberi pesan-pesan kontekstual yang kuat melalui tulisan-tulisan dari para pelayan gereja,” kata Pdt. Jhon.

Ia mengapresiasi kegiatan ini sebagai sebuah gerakan sinodal untuk membawa perubahan pada publik melalui gagasan dan ide dalam tulisan-tulisan.

Sementara itu, Anggota DPRD Provinsi NTT, Winston Rondo, yang turut hadir dalam kegiatan ini, menyampaikan bahwa pemberdayaan jemaat melalui literasi merupakan bentuk pelayanan yang luar biasa—sebuah program strategis untuk membangun komunitas yang tidak hanya beriman, tetapi juga mampu berkarya melalui tulisan.

“Tulislah dengan keberanian, tulislah dengan cinta, dan tulislah dengan iman. Biarlah setiap kata yang ditorehkan menjadi doa, setiap cerita menjadi pujian, dan setiap halaman menjadi kesaksian bahwa Tuhan Allah hidup dan berkarya di Sabu Raijua,” pesan Wakil Ketua Komisi V DPRD NTT tersebut.

Kegiatan tersebut diikuti oleh 86 orang yang terdiri dari unsur Pendeta, Penatua, Pengajar, Vikaris dan Pemuda/i.

Untuk mensukseskan kegiatan dimaksud, Majelis Sinode menghadir dua Narasumber yakni: Gusti Rikarno, S.Fil, Direktur Rumah Literasi Cakrawala NTT, dan Mario Djegho, S.I.Kom, Pemimpin Redaksi Media Pendidikan Cakrawala NTT.

Dalam kegiatan tersebut, para peserta juga diberikan kesempatan untuk berlatih menulis pengalaman pelayanan dan pelatihan menulis berita pelayanan.

Salah satu peserta, Steven Soleman Asadama (23), mengaku bahwa kegiatan tersebut sangat menarik dan memotivasi dirinya untuk membiasakan diri dengan budaya literasi, sekaligus menjadi pemantik semangat untuk mulai menulis.

Kegiatan ini ditutup dengan penyusunan rencana tindak lanjut agar para peserta dapat menjadi penggerak literasi di jemaat dan klasis masing-masing. Harapannya, mereka tidak hanya menjadi pewarta di mimbar, tetapi juga pewarta melalui tulisan, serta menjadi kontributor aktif bagi website resmi Sinode GMIT.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, KMK Sabu Barat, Pdt. Femy Susanti Neno dan Majelis Jemaat Ebenhaezer Menia. ***