
KUPANG, www.sinodegmit.or.id, — Sidang Sinode Istimewa (SSI) III GMIT tahun 2025 memasuki Pleno pada Senin (6/10/2025), Jemaat GMIT dari berbagai klasis menyuarakan harapan mereka menjelang Penetapan Pokok-Pokok Ajaran (PPA) GMIT. Harapan tersebut berfokus pada pentingnya ajaran yang jelas, praktis, inklusif, dan konsisten diterapkan oleh seluruh lingkup pelayanan GMIT.
Bale Alexander Natun (41), asal jemaat Bait’El Uitiuh Tuan, Klasis Semau, menekankan perlunya PPA GMIT yang dapat dijelaskan dan diajarkan secara mendalam, bersumber dari Alkitab. Baginya, ajaran itu harus menjadi “pegangan hidup yang praktis,” menuntun jemaat menghadapi tantangan sehari-hari, dan membawa pada pertumbuhan iman yang kokoh. Lebih lanjut, ia berharap PPA dapat menuntun GMIT menjadi “persekutuan yang inklusif, melayani, dan bersaksi secara efektif,” serta memastikan adanya konsistensi antara ajaran dengan sikap dan praktik para pelayan dan seluruh komponen GMIT.
Senada dengan itu, Yunus Boimau (50), jemaat Ebenhaezer Nifubia, Klasis Amanuban Tengah Selatan, berharap agar SSI dapat menetapkan pokok ajaran yang kokoh, berlandaskan firman Tuhan, dan relevan dengan tantangan zaman.
“Harapan kami, pokok ajaran ini mampu mempersatukan jemaat, memperkuat iman, serta menjadi pedoman yang membawa berkat bagi pelayanan Gereja Masehi Injili di Timor dalam mewujudkan kasih dan keadilan di tengah masyarakat,” tuturnya penuh harap.
Sementara itu, Yusuf Fina (48), jemaat Oenino Klasis, Amanuban Tengah Utara, melihat SSI sebagai “wadah yang adil dan bijaksana” untuk membahas dan menetapkan pokok-pokok ajaran sesuai kehendak Tuhan, agar pelayanan GMIT “terus maju dan memancarkan cahaya kasih dan cinta.”
Harapan juga datang dari Klasis Alor Timur, Patryanus Mautuka, jemaat Mahanaim Peitoko, bahwa “warga GMIT dapat memahami dan menaati setiap ajaran-ajaran GMIT sebagai bagian dari menata iman kepada Yesus Kristus selaku kepala gereja itu.”
Harapan serupa datang dari jemaat Syalom, Batu Hijau Maluk, Klasis Sumbawa, Fina Tuuk (47), yang secara ringkas menyatakan, “Semoga PPA GMIT membawa dampak baik, bisa menjada pedoman ajaran bagi jemaat GMIT.”
Secara umum, suara jemaat mencerminkan kerinduan akan sebuah doktrin yang tidak hanya teologis, tetapi juga transformatif, yang mampu menyentuh aspek-aspek praktis kehidupan, mempromosikan persatuan, dan memperkuat peran GMIT sebagai agen kasih dan keadilan di tengah masyarakat.
SSI III GMIT 2025, yang berfokus pada penetapan 57 Pokok-Pokok Ajaran Gereja, merupakan momen krusial untuk menjawab kerinduan mendasar ini. ***











