//Jejak Pelayanan Pdt. Emeritus Maria Magdalena Anie

Jejak Pelayanan Pdt. Emeritus Maria Magdalena Anie

Foto: Jeskiel Pinat

Alor, www.sinodegmit.or.id – Suasana duka menyelimuti Fanating, Alor, ketika para Pendeta GMIT, jemaat, dan keluarga mengantarkan kepergian Pdt. Emeritus Maria Magdalena Anie ke tempat peristirahatan terakhirnya, Kamis (17/7/2025). Hamba Tuhan yang telah mengabdikan hidupnya bagi Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) selama lebih dari empat dekade ini tutup usia pada Senin (14/7/2025) dalam usia 83 tahun 1 bulan, setelah melewati masa sakit.

Lahir di Takalelang, Alor pada 7 Juni 1942, Pdt. Maria memulai langkah pendidikannya dari Sekolah Rakyat Kalabahi hingga kemudian diutus ke Sekolah Teologi Tingkat Pertama (STTP) di Soe dan lulus pada 1962. Setahun kemudian, tepat pada 1 Januari 1963, ia ditahbiskan sebagai pelayan jemaat dan mengawali pelayanannya di Jemaat Moru, Klasis Alor Barat Daya.

Perjalanan pelayanannya tidaklah mudah. Di tengah guncangan politik nasional yang penuh ketegangan antara ideologi nasionalisme, agama, dan komunisme, Pdt. Maria mengabdi dengan penuh keteguhan. Ia bersama para rekan sepelayanan di Alor berjuang membangun pelayanan dan memperluas wilayah Klasis dalam keterbatasan dana serta medan pelayanan yang berat dan sulit dijangkau.

Namun, semua tantangan itu tak mampu menggoyahkan panggilan hidupnya. Ia terus melayani dengan hati dan ketulusan. Dari Moru hingga Ruilak, Mahuting Barat dan Timur, hingga Wilayah Kikilai, dedikasi dan kesetiaannya terpahat dalam perjalanan panjang yang tak terlupakan.

Pdt. Maria tercatat telah memberikan hidupnya selama 40 tahun 5 bulan untuk pekerjaan pelayanan di GMIT. Ia juga dikenal sebagai istri dari almarhum Pdt. Emr. Thomas Kartunggu, Sm.Th, dan ibu dari dua anak: Pdt. Loniwaty Mariance K.L. Batmalo – Kartunggu serta Semuel Daniel Manikari – Kartunggu, SH. Ia meninggalkan enam cucu yang menjadi penerus doa dan perjuangannya.

Dalam suara gembalanya, Wakil Sekretaris Majelis Sinode GMIT, Pdt. Zimrat M.S Karmany menyampaikan terima kasih kepada Keluarga Kartungu dan Anie yang telah mempersembahkan hidup Pdt. Emr. Amria untuk melayani di GMIT. Ia juga menyampaikan turut berdukacita dan mendoakan penghiburan yang abadi bagi keluarga yang ditinggalkan.

Pdt. Zimrat mengapresiasi kesetiaan dan iman Pdt. Maria selama melayani. Kiranya menjadi teladan bagi para pelayan masa kini.

Ibadah pelepasan jenazah dilaksanakan di rumah duka dan dipimpin oleh Pdt. Yosua Abner Penpada, S.Th. Sementara itu, ibadah penguburan yang berlangsung di Gereja Fanating, Klasis Alor Tengah Utara, dipimpin oleh Pdt. Zimrat M.S. Karmany sebagai pengkhotbah, bersama para pendeta jemaat se-Klasis Alor Tengah Utara yang melayani sebagai liturgos. ***