//Kolaborasi Program Operating Model GMIT-WVI dan HKUP Periode 2024-2027

Kolaborasi Program Operating Model GMIT-WVI dan HKUP Periode 2024-2027

Kupang,www.sinodegmit.or.id, Operating Model GMIT dan Wahana Visi Indonesia (WVI) mengadakan Evaluasi Program Tahun Fiskal 2025, sekaligus melihat peluang kolaborasi dengan program Haluan Kebijaksanaan Umum Pelayanan (HKUP) Periode 2024-2027, di Kantor Sinode GMIT Kupang, pada Kamis (19/6/2025).

Evaluasi tersebut merupakan langkah yang diambil oleh Operating Model GMIT-WVI untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan program, serta dapat membuat perbaikan dan penyesuaian untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi program, mengingat tahun fiskal akan berakhir pada Bulan September 2025.

Evaluasi tersebut dihadiri oleh Tim Operating Model, Majelis Sinode GMIT, BPP Sinode dan UPP Majelis Sinode GMIT.

Kepada BPP dan UPP, Sekretaris Majelis Sinode GMIT, Pdt. Lay Abdi Karya Wenyi menghimbau untuk melihat peluang kolaborasi program dalam HKUP Periode 2024-2027 dan program Operating Model Tahun Fiskal 2025.

“Tolong dilihat ruang mana yang bisa dikolaborasikan untuk mencapai berbagai indikator dalam HKUP periode ini,” kata Pdt. Lay.

Baginya, kolaborasi ini akan sangat bermanfaat, tidak hanya membantu Operating Model melaksanakan program mereka, tetapi menolong BPP Sinode dan UPP Majelis Sinode untuk dapat mengukur pencapaian indikator dalam HKUP Periode 2024-2027.

Penanggung jawab Operating Model, Pdt. Emil Hauteas memaparkan bahwa ada dua program besar yang dilaksanakan untuk tahun ini yakni Child Well-Nourished (CWN) dan Community Engagement and Sponsorship Plans (CESP).

Program CWN fokus pada kesehatan dan gizi bagi orang tua dan anak, misalnya melalui program Kebun Gizi. Sedangkan CESP fokus pada keterlibatan masyarakat untuk kehidupan yang lebih baik, misalnya kegiatan Pelatihan Worker Group/kader Sponsorship, Pendampingan Forum Anak Desa; Parenting (Pengasuhan Dengan Cinta di semua area layanan) dan kegiatan lainnya.

Selain kegiatan diatas, Operating Model juga merespon bencana alam di wilayah layanan dan wilayah lain yang direkomendasikan oleh Institusi kebencanaan.

Pada sesi diskusi, beberapa Badan Pembantu Pelayanan berkomitmen untuk berjejaring bersama dalam melaksanakan program melalui pengembangan ekonomi jemaat dan mensukseskan program pendataan jemaat.

Diinformasikan bahwa kegiatan Sosialisasi Gereja Ramah Anak yang dilaksanakan di beberapa wilayah pelayanan merupakan kolaborasi Operating Model dan UPP Pelayanan Anak, Remaja dan Taruna (PART), Lansia dan Perempuan. ***