//Kunjungi GMIT, UKI Jakarta Perkenalkan Teknologi VR dan AR Untuk Pembelajaran di Sekolah

Kunjungi GMIT, UKI Jakarta Perkenalkan Teknologi VR dan AR Untuk Pembelajaran di Sekolah

Kupang, www.sinodegmit.or.id, Kunjungi GMIT, Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta memperkenalkan penggunaan teknologi Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) dalam proses pembelajaran di Sekolah kepada Majelis Sinode GMIT di Kupang, pada Rabu (11/6/2025). Langkah ini diambil untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan memberikan pengalaman belajar yang lebih inovatif dan interaktif bagi para siswa.   

Kepada Majelis Sinode, Dr. Candra Ditasona, M.Pd, Ketua Program Studi Pendidikan Matematika Fakulktas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UKI menjelaskan bahwa dengan teknologi kita menghadirkan realitas buatan. Misalnya sekolah tidak memiliki laboratorium yang harganya 2-3 miliar, maka kita buat laboratorium di dunia maya, yang murah, tetapi menolong siswa untuk belajar di laborarotium, memahami materi pelajaran dengan lebih baik, terutama dalam bidang-bidang yang memerlukan visualisasi dan simulasi.

“Kita berharap, lewat kerja sama ini GMIT bisa menjadi pionir untuk penggunaan teknologi dalam bidang pendidikan sains terutama matematika, kimia, fisika dan biologi. Sekolah GMIT jadi leading di provinsi NTT”, kata Dr. Candra.  

Ketua Sinode GMIT Pdt. Semuel B. Pandie menyambut baik kehadiran teknologi tersebut karena menolong siswa beradaptasi dengan perkembangan dunia digital. Ia berharap kerja sama antara UKI dan GMIT terus berlangsung, ada kontribusi balik yang diperoleh dari pengalaman kunjungan ke Sekolah-sekolah GMIT dan pengalaman itu memperkaya UKI dalam penelitian-penelitian selanjutnya.

Dalam kunjungan tersebut, UKI bersama Badan Pendidikan Sinode GMIT akan mengadakan workshop selama 2 hari berturut-turut bagi guru dan siswa di Soe dan di Kupang.  

Terkait kegiatan ini, Dr. Manogari Sianturi, S.Si, M.T Ketua Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP UKI menyampaikan bahwa tujuan yang ingin dicapai adalah untuk membangun SDM yang unggul di NTT.

“Harapan kami bisa memberikan dampak kepada guru dan siswa, bagaimana menggunakan artificial intelligence (AI) dalam pendidikan. Kami siap untuk membantu dengan alat-alat praktik fisika. Jadi siswa tidak kehilangan pengetahuan, karena tersedia teknologi yang bisa dimanfaatkan,” ungkap Dr. Manogari.

Ia juga memberi pesan kepada para Mahasiswa utusan GMIT yang sedang kuliah di UKI Jakarta untuk jangan pernah lelah belajar dan jangan pernah menyerah karena pendidikan itu harus di kejar.

Diinformasikan bahwa pada tahun 2024, GMIT mengirim 17 orang Mahasiswa untuk melanjutkan studi di UKI Jakarta. ***