
Sulamu-Kupang, www.sinodegmit.or.id, Setelah melewati 22 tahun pekerjaan pembangunan, Gedung Gereja Getsemani Lemadak, Klasis Sulamu diresmikan dan ditahbiskan pada Minggu (15/6/2025).
Peletakan batu pertama gedung kebaktian tersebut dilaksanakan pada tahun 2003. Gedung tersebut berukuran 18 x 32 meter, dan menghabiskan anggaran lebih dari 1 milyar rupiah. Dana tersebut diperoleh dari swadaya jemaat, usaha panitia pembangunan dan sumbangan pihak ketiga. Jemaat tersebut memiliki 215 kk yang tersebar di 10 rayon, dengan sebahagian besar mata pencaharian sebagai petani dan nelayan. Jemaat tersebut dilayani oleh Pdt. Betharia B.N. Ely Manafe, S.Th.
Ketua Majelis Sinode GMIT, Pdt. Semuel B. Pandie selaku Pendeta Penahbis bersama Wakil Gubernur NTT, Johanis Asadoma memulai serangkaian kegiatan peresmian yang didahului dengan peletakan batu pertama Pembangunan pagar gereja, kemudian dilanjutkan dengan membuka papan nama Gereja, menandatangani prasasti peresmian dan pengguntingan pita. Selanjut menerima kunci dari jemaat dan menyerahkannya kepada Koster untuk membuka gedung kebaktian dan mempersilahkan jemaat untuk masuk untuk beribadah.
Pdt. Semuel dalam suara gembalanya mengapresiasi jemaat Getsemani Lemadak yang telah menyelesaikan pembangunan gereja. Ia juga mengingatkan mereka untuk aktif terlibat dalam persoalan sosial.
“Gereja yang sejati adalah gereja yang berpihak pada persoalan sosial, seperti Kesehatan, Pendidikan, kemiskinan, ekonomi dan sebagainya,” kata Pdt. Semuel.
Terutama ia menghimbau jemaat untuk aktif mengatasi persoalan stunting yang angkanya cukup tinggi di Kabupaten Kupang.
“Untuk wilayah Sulamu ini Tuhan kasi potensi alam yang terbaik di darat dan laut. Manfaatkan itu untuk membangun jemaat termasuk atasi persoalan stunting,” lanjut Pdt. Semuel.
Sementara itu Wakil Gubernur NTT, Johanis Asadoma dalam sambutannya menghimbau jemaat agar gedung gereja yang baru menjadi motivasi bagi jemaat untuk semangat dalam pelayanan. Ia juga memiinta masyarakat untuk bekerja segiat-giatnya membangun daerah Nusa Tenggara Timur, aktif mengembangkan lahan-lahan pertanian dan ikut mensukseskan program swasembada pangan.
Asadoma berharap Kecamatan Sulamu menjadi daerah lumbung beras untuk mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat.

Jemaat Lemadak bersyukur untuk selesainya pembangunan gedung ibadah tersebut. Kebaktian pentahbisan dipimpin oleh Pdt. Kolsinus Kalvin Benu, M.Fil.
Godlif Nenotek (54), salah satu Majelis Jemaat bersyukur untuk pentahbisan gereja tersebut. Ia berharap Persekutuan jemaat semakin bertumbuh.
“Sekarang pembangunan gedung gereja sudah selesai, saya hanya berharap jemaat yang datang beribadah bertambah banyak dan persekutuan dalam gereja semakin baik,” kata Godlif.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Plt. Sekretariat Daerah Kabupaten Kupang, Marthen Rahakbauw, Kapolsek Sulamu, Ketua Majelis Klasis (KMK) Sulamu, Pdt. Jeferson Bagaihing, S.Th, A.Md, para Pendeta GMIT, Kepala Desa dan lurah se-Kecamatan Sulamu dan undangan lainnya.***











