
Foto: Yulius Mau Wadu
Amanuban Selatan-TTS,www.sinodegmit.or.id, Setelah melewati 12 tahun pembangunan, Majelis Sinode GMIT menahbiskan Gedung Gereja Mahanaim Tua’Aome, Klasis Amanuban Selatan. Ibadah syukur pentahbisan dan pengresmian berlangsung pada Kamis (18/9/2025).
Menurut Sekretaris Panitia Pembangunan Pnt. Salmun Erensius Oskar Takalapui, pentahbisan tersebut merupakan pesta iman bagi seluruh Jemaat Mahanaim Tua’Aome.
“GMIT Mahanaim Tua’Aome menjadi suatu symbol kebersamaan dan pertolongan Allah, serta telah menjadi bukti kekuatan rohani yang melampaui kekuatan manusia. Ada “Kemah Allah” di tengah-tengah Jemaat dalam berdoa, bersaksi dan bersekutu,” kata Pnt. Salmun.
Baginya, rasa syukur ini menjadi bagian pesta Iman, sekaligus menyadari bahwa mereka tidak sendiri dalam pembangunan tersebut.
Peletakan batu pertama gedung tersebut dilaksanakan pada 5 Mei 2013. Melalui kerja keras Panitia pembangunan lewat penggalangan dana, bantuan para donatur dan swadaya Jemaat, setelah melewati 12 tahun, gedung tersebut selesai dibangun dan ditahbiskan.
Ibadah pentahbisan dipimpin oleh Pdt. Yulius Mau Wadu. Acara diawali dengan natoni dan tarian penyambutan kepada para tamu. Selanjutnya Jemaat menyaksikan pembukaan selubung papan nama gereja, pelepasan burung merpati dan pengguntingan pita pada pintu masuk gedung gereja.
Bertindak selaku Pendeta Penahbis, Wakil Ketua Majelis Sinode GMIT, Pdt. Saneb Y. Ena Blegur menerima gedung kebaktian kemudian menahbiskannya.
Pdt. Saneb dalam suara gembalanya menghimbau Jemaat agar seluruh proses liturgi dalam peribadahan harus dilakukan dengan sungguh-sungguh, menjaga kesakralannya tetapi sekaligus terbuka untuk menjadi tempat perjumpaan sosial bagi semua orang.
Pada kesempatan ini, Pdt. Saneb juga menyampaikan terima kasih kepada Jemaat setempat, Klasis Amanuban Selatan dan PT. Nanda Karya atas dukungan yang tinggi bagi pembangunan gereja tersebut.
Sementara itu, Bupati Timor Tengah Selatan, Eduard Markus Lioe dalam sambutannya mengajak seluruh Jemaat untuk menjaga semangat kebersamaan, memperkuat komunikasi lintas sektor, dan menjadikan gereja sebagai pusat pembaharuan kehidupan sosial.
Bupati Eduard berpesan agar Jemaat menjaga gedung tersebut dengan baik dan penuh tanggung jawab.
Seusai kebaktian, acara dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti.
Acara tersebut dihadiri oleh Ketua Majelis Klasis Amanuban Selatan, para Pendeta se-Klasis Amanuban Selatan, Camat Amanuban Selatan, para Kepala Desa, dan Jemaat Tuhan setempat.
Diinformasikan bahwa Gereja Mahanaim Tua’Aome merupakan bagian dari Jemaat Bermata Jemaat Mio, dan dilayani oleh Pdt. Diana R.S. Neonane-Oematan. ***











