//Sinode GMIT dan UKI Jakarta Gelar Pelatihan AI, Perkenalan Metode Deep Learning dan Kurikulum GMIT

Sinode GMIT dan UKI Jakarta Gelar Pelatihan AI, Perkenalan Metode Deep Learning dan Kurikulum GMIT

Kupang, www.sinodegmit.or.id,  Majelis Sinode GMIT dan Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta mengadakan Pelatihan Artificial Inetellegenceuntuk inovasi pembelajaran dan perkenalan Metode Pembelajaran Deep Learning dan Kurikulum GMIT bagi Guru Sekolah GMIT, di Soe dan Kantor Sinode GMIT Kupang pada Kamis dan Jumat (12-13/6/2025).

Pnt. Yefta Sanam Bendahara Sinode GMIT dalam suara gembalanya menggambarkan tentang perkembangan teknologi digital dalam dunia Pendidikan, yang menuntut pendekatan baru yang lebih adaptif, inklusif, dan efisien dalam mendidik siswa. Karena itu ia menghimbau para guru untuk meningkatkan ketrampilan digital mereka.

“Tantangan dunia Pendidikan saat ini sangat kompleks, karena itu setiap orang perlu meng-upgrade kemampuan dan pengetahuannya dengan teknologi yang sangat maju,” kata Pnt. Yefta.

Ia berharap pelatihan tersebut dapat memberi dampak positif bagi para guru dalam mengajar dan dunia Pendidikan GMIT menjadi lebih unggul serta kompetitif.

Secara teknis, pelatihan ini meningkatkan pemahaman guru-guru tentang konsep dasar aplikasi AI dan metode pembelajaran deep learning, mengenal tools dan aplikasi AI yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran, serta mendorong inovasi dalam metode pengajaran melalui teknologi AI.

Materi yang diperoleh peserta antara lain Contoh penggunaan AI dan Studi Kasus di Sekolah (Dr. Manogari Sianturi, S.Si, M.T dan Dr. Candra Ditasona, M.Pd-Pengajar pada UKI Jakarta), Mendidik dalam terang Kristus: Implementasi Pembejaran Mendalam di Sekolah GMIT(Johana Manubey, M.Pd).

Dr. Candra Ditasona dalam materinya menyampaikan bahwa teknologi AI menolong para guru untuk menyesuaikan pengalaman belajar sesuai kebutuhan individu setiap anak, memberikan umpan balik yang tepat waktu, dan membantu para guru untuk mengidentifikasi kesenjangan pembelajaran secara lebih efektif.

Teknologi ini merupakan hasil penelitian para mahasiswa dan dosen di UKI Jakarta. Karena itu ia berjanji bahwa UKI akan terus mengembangkan penelitian-penelitian yang relevan dengan kebutuhan sekolah zaman sekarang dan mengaplikasikannya di Sekolah GMIT.

Dalam pelatihan tersebut guru-guru beroleh kesempatan untuk belajar di laboratorium digital melalui teknologi Virtual Reality (VR) yang diperkenalkan oleh UKI Jakarta.

Kegiatan ini diikuti oleh 120 orang dari guru dari 6 Yapenkris yakni untuk hari pertama di Soe, diikuti oleh 50 orang dari Yapenkris Toisneno dan Yapenkris Agape Soe, sedangkan di Kupang diikuti oleh 70 orang guru dari Yapenkris Prisqila, Yapenkris Nehemia, Yapenkris Sonaf Honis dan Yapenkris Meusine. ***