//Sosialisasi Gereja Ramah Anak Teritori Kuda-Semau: Kehadiran Pelayan yang Berperspektif Anak

Sosialisasi Gereja Ramah Anak Teritori Kuda-Semau: Kehadiran Pelayan yang Berperspektif Anak

Kupang, www.sinodegmit.or.id, “Kehadiran pelayan yang berperspektif anak akan sangat menolong bagi pengembangan pelayanan jemaat dalam kaitan dengan anak, untuk memahami dan memperhatikan kebutuhan, perkembangan dan hak-hak anak dalam pelayanan gereja.” Demikian disampaikan Pdt. Ronny Steven Runtu, M.Th dalam kegiatan Sosialisasi Gereja Ramah Anak (GRA) bagi Klasis Teritori Kupang Daratan-Semau, di Hotel Pelangi, Kupang, pada Senin dan Selasa (16-17/6/2025).

Pdt. Ronny menyebutkan terkadang pelayanan Sekolah Minggu dibatalkan atau ditunda oleh karena ada rapat Majelis Jemaaat, dengan berbagai alasan. Padahal itu merupakan kebutuhan dan hak anak untuk mendapatkan pelayanan. Oleh karena itu sangat diperlukan pelayan yang berperspektif anak.

GRA merupakan suatu gerakan oikumenis gereja-gereja se-dunia melalui World Council Of Churhes(WCC).  Gerakan ini diperjuangkan secara sadar, sistematis, terencana, terprogram dan berkelanjutan, dimana diharapkan melalui GRA, gereja-gereja lokal, regional dan global dapat memberdayakan diri, pelayanan jemaat dan komunitas mereka untuk memberikan perlindungan dan menjamin terpenuhinya hak-hak anak. Bahwa setiap anak berhak untuk hidup bebas dari kekerasan, eksploitasi dan pelecehan.

Beberapa materi yang diperoleh peserta antara lain: Kebijakan Kota/Kabupaten/Provinsi Layak Anak; Konvensi Hak Anak PBB, UU-PA dan UU-TPKS; Kebijakan Perlindungan Anak GMIT; Dampak Kekerasan Terhadap Tumbuh Kembang Anak; Naskah Teologis dan Panduan GRA GMIT; Forum Anak GMIT; SOP Perlindungan Anak dan Kode Etik.

Salah satu peserta kegiatan, Pdt. Gustaf Nenu, M.Th berharap penerapan GRA di jemaat harus didukung dengan pelatihan pengembangan SDM yang baik. Baginya sangat penting membangun pemahaman jemaat untuk memperbaiki SDM anak sampai ke jenjang perguruan tinggi, sehingga memberikan kontribusi yang positif untuk penerapan GRA.

Rencana Tindak Lanjut (RTL) dari kegiatan selama dua hari ini antara lain: Sosialisasi Panduan GRA di jemaat, Membuat program kebijakan perlindungan anak, Pembentukan Satuan Pelayanan (Satpel) dan Tim Pelayanan (Timpel) GRA, Pembentukan Forum Anak di lingkup jemaat dan klasis.

Selain itu, perlu adanya komitmen untuk membentuk GRA, mengikuti pelatihan bagi Pengurus GRA dan berjejaring.

Kegiatan tersebut diikuti oleh 64 peserta dari Teritori Kuda-Semau, yang terdiri dari para Pendeta GMIT (Ketua Majelis Jemaat), Wakil Ketua Majelis Jemaat Non Pendeta, Ketua UPP PART dan Satpel GRA. ***