KUPANG, www.sinodegmit.or.id, Tahun 2018 ini Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) mengusung sub tema pelayanan: “Bersama Kristus, Kita Hidupi Spiritualitas Ugahari Demi Keadilan Terhadap Sesama dan Alam Lingkungan”. Sub tema ini menjadi acuan perencanaan program pelayanan di semua lingkup baik jemaat, klasis maupun sinode.
Pada ibadah pembukaan persidangan Majelis Klasis Kupang Tengah Rabu, 17/1-2018, sub tema ini menjadi sorotan dalam khotbah yang disampaikan oleh Pdt. Emr. Semuel V. Nitti. Menurut mantan sekretaris MS GMIT ini, ugahari bukanlah hidup miskin tetapi menolak untuk mengejar kebaikan diri sendiri dan mengejar kebaikan bagi orang lain, sebagaimana telah diteladankan Yesus yang menjadi miskin untuk memperkaya manusia dengan kasih karunia-Nya.
Persidangan yang berlangsung di jemaat GMIT Lahairoi-Tofa ini dibuka oleh wakil sekretaris MS GMIT, Pdt. Marselintje Ay-Touselak. Dalam suara gembala, ia mengajak jemaat-jemaat di klasis Kupang Tengah untuk memberi perhatian pada isu lingkungan dengan membuat hutan jemaat dan hutan klasis.
Selain isu lingkungan ia juga meminta perhatian jemaat-jemaat terkait isu politik di sekitar Pilkada 2018. Ia meminta warga gereja untuk memilih pimimpin yang berkualitas serta mengingatkan para pendeta agar tidak memakai gedung gereja sebagai sarana kampanye.
“Mari kita lihat pribadi-pribadi yang jujur, rendah hati, berkualitas dan berwibawa sehingga ke depan mereka dapat menjadi pemimpin yang bisa merangkul kita semua. Sebagai jemaat kita harus bersikap baik dan janganlah melakukan kampanye di gereja karena dapat menodai persekutuan dan persaudaraan kita,” ungkapnya.
Persidangan Majelis Klasis Kupang Tengah berlangsung hingga Jumat 19/1-2018. Persidangan ini dihadiri sekitar 200 peserta yang terdiri dari Majelis Klasis, Badan-Badan dan unit-unit pembantu pelayanan serta ketua-ketua majelis jemaat yang melayani sekitar 78 jemaat/gereja di klasis ini. ***